Suhu politik tahun 2018 diprediksi akan menghangat. Tahun ini, juga disebut sebagai tahun politik karena ada dua hajatan besar, yakni Pemilukada serentak 2018 dan dimulainya tahapan Pemilu legislatif 2019.
Tahun 2018 juga menjadi ajang konsolidasi kekuatan-kekuatan partai politik guna menyongsong perhelatan Pilpres 2019. Para elite politik mulai melakukan pemanasan mesin politik mereka dengan melakukan rapat koordinasi nasional hingga safari ke basis massa pendulang suara.
Terkait dengan situasi mutakhir ini, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berharap elite politik tidak menghalalkan segala cara untuk memenangkan kepentingan politik.
Tokoh muda yang cukup populer belakangan ini juga berharap agar elite politik menyisakan etika politik yang berakhlak dengan menghadirkan kompetisi politik yang berkualitas, yakni mengedepankan kualitas gagasan dan kompetensi kontestan.
“Etika politik yang berakhlak akan menyajikan pendidikan politik yang sehat untuk masyarakat,” ujar Dahnil Senin (1/1/2018).
Menurut Dahnil, partai politik beserta elite di dalamnya memiliki peran dan tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas demokrasi yang berkembang di Republik ini. Dia menginginkan etika politik yang mencerminkan semangat kebangsaan dan keadaban agar kembali diwujudkan.
“Bila kontestasi politik tetap tampil dengan menghalalkan segala cara, maka upaya-upaya untuk mereduksir demokrasi melalui ideologi-ideologi anti-Pancasila dan antidemokrasi pasti memperoleh tempat untuk berkembang,” tegasnya. (ICOOL)