13 November 2024
Surabaya, Indonesia
SekolahMu

Dalami Ilmu Falak, Siswa Smamita Amati Pergerakan Matahari secara Langsung

Siswa Tahfidz SMA Muhammadiyah 1 Taman mempelajari ilmu falak melakukan pengamatan matahari di rooftop Smamita Tower lantai 8 (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Siswa Tahfidz SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) mendapat bekal mengenai ilmu falak. Mereka pun melakukan pengamatan benda yang ada di langit, yaitu matahari.

Kegiatan ini dilaksanakan di Rooftop Smamita Tower lantai 8 sekitar pukul 08.00, Jumat (8/11/2024).

Siswa Smamita tidak hanya diberi pemahaman mengenai pembelajaran di dalam kelas. Akan tetapi, juga dilakukan pembekalan mengenai ilmu falak ilmu tentang astronomi.

Mempelajari lintasan benda langit seperti bumi, bulan, matahari, bintang-bintang, dan benda-benda langit lainnya serta kedudukannya. Bahkan benda-benda langit tersebut juga dipelajari dalam Islam.

Ilmu falak juga memiliki peran yang penting untuk pelaksanaan ibadah secara tepat waktu dan tentunya arah yang benar. Maka dari itu, pemahaman mengenai ilmu falak dirasa begitu sangat penting bagi siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman.

M. Syamsu Alam Darajat SHI SH MA saat mendampingi siswa Smamita menjelaskan, sangat penting bagi siswa menambah pengetahuan mempelajari benda-benda yang ada di langit seperti matahari, bulan, dan bintang, serta berbagai aspek tentang bumi seperti letak, bentuk, ukuran, dan lingkaran.

“Kegiatan kali ini bertujuan supaya siswa kelas 10 sama kelas 11 kelas tahfidz mengetahui pergerakan matahari. Gerak revolusi matahari dan jarak tempuh sinar matahari. Agar siswa mengetahui manfaat dari adanya sinar matahari. Selain itu kita melakukan pengamatan secara langsung bagaimana gambar asli matahari bahkan warnanya itu seperti apa,” tuturnya.

Menurut dia, secara astronomi warna matahari itu berwarna putih. Bukan berwarna orange. Jadi, untuk yang diamati sekarang matahari warna orange itu gara-gara adanya filter matahari. Selain itu, tentu manfaatnya mengenal lebih dekat adanya kekuasaan Allah swt.

“Kalau misalkan tidak ada benda langit seperti matahari tentunya kita tidak akan bisa hidup seperti sekarang ini. Bahkan dengan adanya matahari juga bisa mengetahui pergerakan pertahunnya. Apalagi sekarang di bulan November matahari berada di lintas selatan di bawah garis khatulistiwa. Kita saat ini melewati garis khatulistiwa. Maka dari itu, suhunya terasa begitu panas dan sudah dibuktikan antara bulan September sampai bulan Desember nanti wilayah panas itu berada di Jawa dan sekitar garis khatulistiwa,” ujarnya.

“Harapannya, tentu selain bisa meneliti perlu kiranya kita tahu manfaatnya. Perihal di permukaan itu ada sunspot-nya ada bintik matahari itu sebagai sumber energi matahari itu sendiri. Piringan matahari yang sekarang diamati menyemburkan atau adanya pelarasan-pelarasan, yaitu sebagai menyebar di seluruh permukaan bumi,” katanya.

Jadi, alat yang digunakan namanya teleskop yang merupakan buatan sendiri. Dia membuat dari bahan-bahan limbah seperti lensa fotocopy, lensa televisi dan dari pita PVC yang sering dijumpai di Depo Bangunan. Kegiatan ini secara rutin satu bulan sekali untuk pengamatan langsung yang sebelumnya di awal bulan Qomariyah itu kemarin saya mengajak ke poskal Lamongan untuk pengamatan awal bulan Qomariah.

“Anak-anak begitu terlihat sangat antusias sekali harapannya terkait dengan mengamati bulan, matahari, dan benda langit sebagainya. Sebagai sarana ilmu dan semuanya itu harus kita gali dengan adanya riset. Ini merupakan kegiatan rukyat matahari kalau pada siang hari hanya satu benda saja yang diamati  yaitu matahari. Kecuali ada fenomena lain seperti gerhana matahari,” kata Syamsu yang juga sebagai dosen FAI Universitas Muhammadiyah Malang.

Sementara itu, Rizqi Amru Dhawy siswa kelas XI-4 saat selesai melakukan pengamatan dirinya merasa ada sebuah ilmu dan pengalaman baru yang dirinya peroleh dari pengamatan kali ini

“Pada kegiatan pagi ini kami mengamati pergerakan matahari. Jadi kami tadi melihat sebuah matahari melalui teleskop. Terlihat di alat teleskop saya mengamati matahari terlihat seperti meledak-meledak. Selain itu menurut saya sepertinya matahari dilindungi sesuatu yang berwarna hitam-hitam,” katanya.

“Tidak hanya itu, ada seperti lava yang sedang keluar dari pusaran matahari. Tentu ini baru pertama kali saya bisa melihat matahari secara dekat meskipun dengan alat,” pungkasnya.

Menggunakan teleskop siswa Tahfidz SMA Muhammadiyah 1 Taman melakukan pengamatan pergerakan matahari di rooftop Smamita Tower lantai 8 (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Mia Aulia Putri siswa kelas X4 merasa kagum dengan benda langit yang Allah ciptakan.

“Masya Allah sungguh begitu luar biasanya Allah menciptakan benda-benda langit secara detail. Ada lapisan tertentu dan fungsi tersendiri dari matahari. Selain saya menggunakan teleskop untuk mengamati matahari. Saya juga menggunakan filter matahari yang dibuat pada kacamata matahari,” tuturnya.

“Tentunya benda langit ini menggambarkan akan kekuasaan Allah yang sungguh luar biasa. Ternyata ada juga manfaat benda langit seperti bumi, bulan, matahari, bintang-bintang, dan benda-benda langit lain serta kedudukannya,” ujarnya.

(Nashiiruddin/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *