21 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Dari Amerika Kurindukan Ka’bah: Buku Terbaru Pradana Boy Terbitan Kelompok Gramedia

Sampul buku terbaru Pradana Boy ZTF berjudul Dari Amerika Kurindukan Ka’bah terbitan Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) tahun 2019.

KLIKMU.CO – D. Zawawi Imron, penyair dan budayawan kesohor asal Madura, pernah bercerita bahwa dirinya semakin rindu dengan Indonesia ketika bertandang ke negeri orang. Salah satunya tertuang dalam buku kumpulan puisinya berjudul Refrein di Sudut Dam (Penerbit Bentang, 2003). Kunjungannya ke Belanda malah membuatnya kian rindu dengan Indonesia.

Satu setengah dekade berlalu, ada kisah lain yang hampir serupa. Kali ini dikarang oleh Pradana Boy ZTF, dosen UMM yang dikenal sebagai tokoh progresif Muhammadiyah.

Sebuah program kursus singkat di Amerika membuatnya berhasil menelurkan sebuah buku berjudul Dari Amerika Kurindukan Ka’bah yang baru saja terbit dan beredar di toko buku pada 19 Agustus 2019 (Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia).

Kepada Klikmu Rabu malam (21/8/2019), pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, itu mengatakan, kala itu dirinya menjalani kursus singkat pada Juni hingga Agustus 2017. “Sedianya saya ingin menulis setiap hari,” ujar ayah empat anak itu.

Tapi, lanjut dia, agenda kegiatan yang lumayan padat menyulitkan dirinya untuk membagi waktu. “Sehingga selama 6 minggu hanya menghasilkan 18 tulisan. Rata-rata 3 tulisan per minggu,” jelasnya.

Pradana Boy menuturkan, sebuah perjalanan memang tidak bisa bermakna tunggal. Ia adalah perpaduan antara gerak ragawi dan batini, antara material dan spiritual.

“Bagi seorang muslim, di dunia ini ada dua kitab suci,” kata Pradana Boy dalam buku teranyarnya itu, mengutip nasihat gurunya, Moeslim Abdurrahman.

Yang pertama adalah kitab suci Alquran dan umumnya sudah banyak yang khatam membacanya. Yang kedua adalah kitab Allah lain yang bernama alam semesta, sebuah kitab yang tidak bisa digambarkan ukurannya, yang membacanya perlu waktu bertahun-tahun bahkan seumur hidup pun tak akan mampu kita menyelesaikannya.

Lantas, apa yang membuat Pradana Boy malah merindukan Ka’bah di Arab Saudi sana ketika dirinya berada di Amerika? Menurut dia, kejadian unik yang dialami adalah ketika shalat menghadap ke barat, padahal dari AS seharusnya kiblat berada di sebelah timur.

“Nah, kejadian inilah yang saya abadikan dalam tulisan berjudul Dari Amerika Kurindukan Ka’bah, yang lalu saya ambil sebagai judul dari buku ini,” tuturnya.

Buku ini memuat 18 tulisan dari kunjungannya ke 7 negara bagian dan 17 kota di Amerika Serikat selama 6 minggu. Di samping itu, dia bertandang ke 7 universitas terkemuka Negeri Paman Sam, salah satunya Harvard University.

Bagi yang ingin mendapatkan buku ini, silakan berkunjung ke toko buku terdekat kesayangan Anda. Atau, berselancar di laman resmi Gramedia jika menghendaki pembelian online. (Achmadsan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *