Debat Seru Tersaji di Role Play Pelatihan Nasional Pancasila sebagai Laku

0
12
Peserta foto bersama usai sesi role play pelatihan nasional Pancasila sebagai laku. (Anang Dony Irawan/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Sejauh ini, sikap dan perilaku publik serta kebijakan lembaga negara terhadap nilai-nilai Pancasila belum terintegrasi secara sistematis dalam struktur politik, hukum, dan ekonomi pemerintahan. Begitu juga secara kultural di lembaga-lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi keagamaan. Kondisi serupa juga terjadi pada generasi muda yang sering disebut sebagai generasi Z dan generasi Alpha, termasuk mahasiswa. 

Hari kedua pelaksanaan pelatihan nasional Pancasila sebagai laku, Selasa (4/5/2024), di lantai 13 At Tauhid Tower UM Surabaya diisi dengan materi role play (bermain peran) dalam menyikapi atas kondisi masyarakat yang telah disiapkan oleh para fasilitator.

“Arah atau pandangan alternatif di luar kerangka Pancasila, sebagai upaya untuk mengembalikan integritas dan kedaulatan penyelenggara negara yang dianggap telah gagal menjamin kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia,” terang Al Qodar, salah satu peserta pelatihan yang tergabung dalam kelompok pemerintah.

“Doktrin ideologi alternatif yang dianggap sebagai solusi atas berbagai masalah yang dihadapi bangsa dan negara,” tambah Mufti Khakim, fasilitator dalam sesi role play.

Sesi role play terbagi menjadi empat kelompok: pemerintah, legislatif, penegak keamanan, dan masyarakat. Keseruan terjadi di tengah role play. Para peserta menyoroti kemunduran demokrasi, menurunnya keteladanan kepemimpinan nasional, dan berbagai pelanggaran terhadap asas Pancasila.

Perdebatan dari masing-masing kelompok begitu terlihat yang menjadikan suasana semakin seru. Saling menanggapi di antara kelompok begitu serunya, seakan tidak ada celah dalam penyampaian pendapatnya. Begitu serunya sampai anggota kelompok lupa akan tupoksi kelompoknya. Penegak hukum dalam berkomentar seakan seperti masyarakat.

“Ini menandakan bahwa role play hidup. Para peserta fokus mengikuti dan melaksanakan sesuai dengan instruksi yang disampaikan fasilitator,” jelas Danang, salah satu tim fasilitator.

Dalam sesi role play ini, harapannya dapat menjadikan bentuk diskusi kelas yang dapat membuat mahasiswa aktif atas tema yang sudah disiapkan dosen dalam menanggapi kondisi yang ada di masyarakat. Tujuannya, mahasiswa bisa tanggap atas situasi dan kondisi di sekitarnya.

(Anang Dony Irawan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini