Klikmu.co, Surabaya 13 Januari 2018. Menulis untuk Membranding Sekolah, tema pelatihan menulis berita sekolah yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Januari 2018 di Aula The Millennium Building SD Muhammadiyah 4 Surabaya, kegiatan ini diikuti 76 kepala sekolah atau yang mewalili Sekolah Dasar Muhammadiyah se Jawa Timur.
Edy Susanto, ketua panitia mengungkapkan, “Alhamdulillah bapak ibu yang datang dari berbagai daerah sudah hadir, ada yang dari Ngawi, Malang, Gresik, Jombang, malah yang dari luar pulau. Sudah datang ya… dari Madura? ” Tanya Edy sambil menunjuk peserta yang sudah datang dari Madura.
Lanjut Edy dalam sambutan pembukaan pelatihan, “jika di era digital ini tidak kita ikuti, maka nanti akan tergilas. Medsos (salah satunya Whatsapp), bisa dimanfaatkan menulis kegiatan sekolah dan tulisanya bisa dikirim ke media dan bisa dimuat, ” tuturnya sambil tersenyum bangga di atas podium.
Kegiatan pelatihan menulis berita sekolah ini dilaksanakan oleh Forum Silaturrahim dan Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) SD/MI Jawa Timur bekerjasama dengan LIK (Lembaga Informasi dan Komunikasi) Muhammadiyah Jawa Timur.
Dr. Sri Hidanah, M.Si. Wakil ketua majelis dikdasmen bagian kerjasama dan dosen Unair Fakultas Kedokteran Hewan mengatakan dalam sambutannya, “sekolah bisa besar dan terkenal luas, karena dekat dengan media. Di Unair itu bapak ibu, jika ada tulisan yang dimuat di media, akan mendapatkan rewards dari kampus sekitar 50 juta. ” Imbuhnya, disambut tepuk tangan peserta.
Budaya literasi (dalam membaca dan menulis berita) harus dikembangkan di lembaga pendidikan. “Muhammadiyah itu harus bangkit, setiap kegiatan harus dimuat di media, agar bisa dibaca dan terkenal kesuluruh dunia. ” Kata pemateri pertama pelatihan Agus Wahyudi, yang pernah menjadi Pemred Radar Surabaya 2011-2012.
Menulis itu ketrampilan, jika tidak dibiasakan bapak ibu tidak menarik, saya dulu awalnya tidak bisa nulis, tapi saya pernah mencoba nulis saya kirim ke Surabaya Pos. “Tulisan saya pertama tidak dimuat, tapi saya tidak berkecil hati, saya kirim tulisan kedua dan Alhamdulillah diterima dan dimuat. Mari kita mulai menulish bapak ibu. “Sambung Agus, sambil memberi semangat peserta. (Ali Shodiqin)