Di Apel Kebangsaan Kokam, Ketua PWPM Jatim Bicara Peran Pemuda di Tahun Politik dan Solidaritas Warga Rempang

0
99
M. Anang Nafiuzzaki usai penutupan Apel Akbar Kokam di Stadion Manahan. (Hamzah/KLIKMU.CO)

Surakarta, KLIKMU.CO – Apel Kebangsaan Kokam telah selesai dilaksanakan di Stadion Manahan, Surakarta, pada Rabu (20/9) lalu. Acara ini secara khusus dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Tidak hanya 25.000 pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) yang memadati lapangan, tetapi kehadiran warga Muhammadiyah Solo Raya serta personel Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah se-Jawa Timur dan Jawa Tengah turut memeriahkan jalannya acara.

Di dalam tribun penonton, tampak beberapa personel PWPM Jawa Timur. Di antaranya Ketua M. Anang Nafiuzzaki SKep, Sekretaris Ali Zulkarnain SPd, dan beberapa anggota PWPM Jawa Timur lainnya.

Sembari berjalan keluar stadion usai penutupan acara dan pembubaran barisan pasukan Kokam, Ketua PWPM Jatim M. Anang Nafiuzzaki memberikan statemen terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan konflik sosial di Rempang.

Peran Pemuda Muhammadiyah di Tahun Politik 2024

Ia mengulas tema besar pemuda negarawan yang telah dilakukan Pemuda Muhammadiyah melalui peran aktifnya di masyarakat. Tidak hanya dalam hal menjaga kerukunan, Pemuda Muhammadiyah turut serta mengisi posisi stategis demi menyukseskan Pemilu 2024.

“Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur harus berperan tidak hanya di ranah kerukunan, tetapi kader-kadernya turut sukses menjadi anggota dewan, anggota legislatif, intinya di situ,” tutur Zaki.

Ia melanjutkan, warga Jawa Timur di basis akar rumput terbilang rukun dan Kokam telah banyak berperan serta terlibat aktif menjaga kerukunan.

“Secara garis besar, Jawa Timur bisa dikatakan rukun, bahkan teman-teman Kokam terlibat aktif dalam pengamanan kegiatan di organisasi lain sampai kegiatan masyarakat desa. Kokam ikut memberikan keamanan demi kelancarannya,” paparnya.

Pandangan atas Konflik Rempang

Menurut Zaki, agenda nasional akan berjalan lancar jika stabilitas politik dan kondusivitas sosialnya terjaga. Hal ini bersangkutan soal konflik di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, yang kini terjadi jelang gawe Pemilu 2024.

Zaki mengajak agar konflik yang terjadi diselesaikan dengan dialog. “Hal-hal seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi karena semua bisa dibicarakan baik-baik, bisa didiskusikan,” ujarnya.

Selain itu, ia mengimbau agar semua pihak menahan diri. “Kalaupun ada hal yang belum tercapai kata sepakat, nanti bisa diberi waktu untuk saling tenang dulu, baru kemudian didiskusikan kembali,” lanjutnya.

Jika sudah telanjur terjadi konflik yang berujung kekerasan, ia meminta aturan yang berlaku agar bisa diterapkan. Hukum yang diberlakukan bukan hanya hukum negara, tetapi juga hukum adat atau norma sosial.

“Hukum di sini tidak sebatas hukum negara. Hukum adat juga perlu dijaga, perlu dihormati sehingga gesekan yang tidak perlu terjadi itu bisa dihindari,” ungkapnya. (Hamzah/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini