Surabaya, KLIKMU.CO – Muhammad Rafel Geys Abdulrahman, siswa kelas XII IIS 1 SMA Muhammadiyah 1 Surabaya, mendapat amanah bertugas memberikan kuliah tujuh menit (kultum) mengenai dahsyatnya doa kepada teman-temannya. Hal itu dilakukan setelah melaksanakan salat Asar berjamaah di Aula Buya Hamka, Rabu (26/10/2022).
Kegiatan ini rutin dilakukan di Smamsa menjelang selesai salat Asar berjamaah. Ini merupakan program ismuba. Semua siswa-siswi akan mempunyai kesempatan yang sama untuk menyampaikan kuliah tujuh menit di mimbar yang disaksikan semua siswa-siswi dan guru. Tentu ada pelatihan khusus sebelum tampil didepan oleh tim ismuba.
Tidak sekadar kultum, tetapi doa dan zikir setelah salat Asar berjamaah juga dipimpin oleh siswa Muhammad Fajar siswa kelas XII IIS 1 dan azan dikumandangkan oleh siswa Andika X4. Pembiasaan seperti ini diharapkan siswa-siswi lebih mudah menghafalkan dan bisa mempraktikkan di mana pun.
Sementara itu, dalam kultumnya, Rafel menyebut bahwa doa merupakan solusi yang pertama sebelum melakukan usaha yang lain dilakukan. Para ulama menyebutkan doa adalah silahul mukmin, dengan doa kita dapat mempermudah menyelesaikan suatu masalah dan sebagainya.
“Bukankah dengan doa masalah yang kita ceritakan kepada Allah SWT akan dipermudah. Tidak akan dipersulit karena Allah Maha Mendengar, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Pengasih dan Allah Maha Pemberi Segalanya,” ucapnya.
“Apapun yang kita serahkan kepada Allah dengan doa dan usaha dari diri kita masing-masing. Insya Allah kita akan diberi jalan keluar untuk menyelesaikan suatu permasalahan,” ujar Rafel yang juga mempunyai darah keturunan orang Cina dan Arab.
Dia kembali menegaskan, doa juga menjadi solusi yang terbaik yang dimiliki oleh kaum muslimin. Maka dari itu jangan meragukan sebuah doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.
“Doa yang selama kita panjatkan, selama kita yakin dan tidak tergesa-gesa Allah SWT akan mengabulkan doa kita. Hanya Allah yang mengetahui waktunya kapan doa kita akan dikabulkan atau tidak.”
“Pesan saya yang terakhir kepada teman-temanku, Ali Bin Abi Thalib mengajarkan kita untuk meluluhkan hati seseorang. Maka kita juga harus meluluhkannya dengan doa-doa dan usaha,” pungkasnya. (Hoiron/AS)