Di Raker SMAMX, Bendahara PDM Surabaya Ajak Kelola AUM dengan Gembira

0
60
Direktur Penjamin Mutu dan Branding Sudarusman memberikan cenderamata dari SMAMX untuk Bendahara PDM Surabaya Musa didampingi Kepala SMAMX Salem Bahreisy. (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Musa mengajak untuk mengelola amal usaha Muhammadiyah (AUM) dengan gembira. Hal itu disampaikan saat memberikan tausiah pada Raker SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (SMAMX) di Hotel & Royal Trawas, Jumat (30/8/2024).

Secara lebih khusus, Musa mengapresiasi Sekolah Keberbakatan SMAMX yang menyelenggarakan raker dengan melibatkan semua unsur tenaga kependidikan. Menurutnya, kehadiran mereka dalam forum-forum seperti ini bagian dari penguatan kemuhammadiyahan dan tidak sia-sia.

“Semoga tidak sekadar hadir atau gugur kewajiban. Sebab, ada makna penting di agenda raker tersebut dibandingkan dengan kegiatan lain. Lebih-lebih para struktural yang dituntut memiliki militansi terhadap persyarikatan Muhammadiyah. Sebab, ruh persyarikatan adalah terletak pada militansi dari setiap unsur tenaga kependidikan yang ada di AUM,” tuturnya.

Menurut Musa, aktivitas di persyarikatan Muhammadiyah adalah bagian dari kegiatan yang menggembirakan. Mengapa?

“Karena bermuhammadiyah juga sama dengan bertransaksi untuk akhirat. Sebab, rata-rata unsur tenaga kependidikan di sekolah Muhammadiyah, tugasnya banyak gajinya kecil. Inilah yang sering disebut profesional tanpa pamrih yang sering juga disebut ibadah. Artinya, ada sebagian dari gaji tenaga kependidikan di AUM sebagai jaminan masuk surga,” bebernya.

“Jadi, kita bermuhammadiyah itu jangan merasa rugi, dan itu janji Allah itu nyata,” katanya.

Menyinggung tentang bagaimana bermuhammadiyah dengan gembira, Musa menyampaikan, ada tiga etos KH Ahmad Dahlan yang perlu dipahami.

Etos pertama adalah pergerakan. AUM tidak boleh statis harus dinamis. Untuk SMAMX sudah benar, dengan slogannya “SMAMX Sek Liyane Engkok” ini menunjukkan dinamis, selalu ada yang baru. Tapi harus diingat, seluruh kegiatan harus tetap mengacu pada apa maksud tujuan persyarikatan Muhammadiyah.

Etos kedua adalah perubahan. Sebagai sekolah Muhammadiyah, unsur tenaga kependidikan yang ada harus memiliki spirit agen perubahan seperti firman Allah SWT.

“Tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka berusaha mengubah keadaan diri mereka sendiri. Sebagai ciri-ciri agen perubahan mereka tidak merasa paling pinter, paling bener, dan paling kader. Mimimal mau jadi pendengar yang baik,” tuturnya.

Etos ketiga berkemajuan. Sekolah Muhammadiyah maju, harus berubah ke arah yang lebih baik. Inilah yang disebut berkemajuan.

“Mampu setiap potensi menjadi prestasi, hal-hal yang negatif berubah menjadi positif, bahkan mampu mencipta kearifan, berusaha untuk tidak menyakiti orang lain dengan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT,” pungkasnya.

(Sudarusman/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini