Di Sekolah Keberbakatan SMAMX, Tak Ada Diskriminatif dan Stigma Negatif terhadap ABK

0
338
Kepala Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Ir Sudarusman (dua dari kiri), bersama peserta Fortasi 2022. (Yuda/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Forum Taaruf dan Orientasi (Fortasi) merupakan kegiatan pengenalan terhadap lingkungan sekolah bagi peserta didik baru dalam rangka memulai langkah mereka di sekolah yang baru. Kegiatan ini merupakan ciri khas dari sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Salah satunya Sekolah Keberbakatan MBA SMA Muhammadiyah 10 Genteng Surabaya lebih dikenal dengan SMAMX. Mereka menggelar Fortasi 2022-2023 yang diikuti siswa baru di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Senin (18/7/2022).

Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Ipmawan Abraham Adimukti. Dia berharap Fortasi yang digelar SMAMX dapat menjadi titik awal para siswa yang telah bergabung dalam lembaga pendidikan di Muhammadiyah dapat menghadirkan prestasi serta karya-karya luar biasa sehingga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (19/7/2022), Kepala Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Ir Sudarusman, menyampaikan, di Sekolah Keberbakatan SMAMX tidak boleh ada diskriminatif dan stigma negatif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Bukan hanya di dalam maupun di luar kelas, bahkan di luar sekolah mereka harus tetap mendapatkan pelayanan atau perlakuan yang sama.

“Tidak hanya itu, Sekolah Keberbakatan SMAMX sebagai sekolah yang memiliki label Sekolah Inklusi tidak pernah berhenti untuk terus meningkatkan mutu pelayanan terhadap anak-anak tidak terbatas. Salah satunya, SMAMX tidak hanya fokus layanan pendidikan, tapi juga layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi, transportasi, dan lain sebagainya,” terang Sudarusman.

Sudarusman menambahkan, para peserta Fortasi SMAMX 2022 harus mulai memahami bahwa sekolah tersebut memiliki dua model pendidikan umum dan khusus. Oleh sebab itu, siswa harus memahami dan memperhatikan pendidikan inklusi bagi anak-anak tidak terbatas yang ada di SMAMX.

Sebab, setiap anak Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan yang layak dan berkualitas, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, asal usul suku dan ras, latar belakang kelas sosial, termasuk kondisi tubuhnya.

“Mudah-mudahan kedepannya SMA Muhammadiyah 10 Genteng Surabaya menjadi sekolah komprehensif yang berbasis luas serta mampu membangun kecerdasan spritual. Dengan demikian, SMAMX akan menjadi sekolah yang bisa diminati oleh masyarakat diseluruh Indonesia, bahkan Go Internadional. Tidak hanya itu, dengan sistem pendidikan yang menyesuaikan passion siswa, SMAMX akan menjadi sekolah yang semakin peduli dengan siswa penyandang disabilitas atau difabel,” pungkas Sudarusman. (Yuda/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini