Diklat Literasi IMM FIP UMJ: Ubah Mindset Viral Menjadi Progresif

0
5
Peserta Diklat Literasi V IMM FIP UMJ berfoto bersama. Forum ini menekankan untuk mengubah mindset viral menjadi progresif. (Dedi Mursadi/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – Pimpinan Komisariat (PK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menggelar Diklat Literasi V dengan mengusung tema Pengajewantahan Mindset Progresif dengan Gerakan Literasi demi Terwujudnya Kader Berintelektual di Era Digital.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama empat hari tiga malam, Rabu (29/5/2024) hingga Sabtu (1/6/2024) yang bertempat di salah satu saung di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Diklat Literasi V merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh PK IMM FIP UMJ setiap tahun. Tahun ini merupakan tahun kelima dan tahun ini kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari Fakultas Ilmu Pendidikan serta delegasi dari beberapa Fakultas yang berada di UMJ.

Pembukaan Diklat Literasi V dilaksanakan di Auditorium FIP UMJ. Pembukaan tersebut dihadiri oleh para peserta, tamu undangan, serta pimpinan Universitas dan Ortom Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PK IMM FIP UMJ Dinulil menyampaikan bahwa perkembangan teknologi menghasilkan mindset viralitas, yaitu untuk viral.

“Maka saya mengajak semua untuk mengubah mindset menjadi progresif,” ucap Dinul.

Setelah pembukaan, para peserta diarahkan untuk bersiap menuju lokasi tempat kegiatan, yaitu di Bogor. Para peserta akan melaksanakan kegiatannya selama empat hari dan akan belajar dan berdiskusi dengan didampingi para fasilitator.

Dalam forum ini, para peserta akan belajar filsafat dan membedah para tokoh filsuf terkenal terdahulu serta tokoh kebangsaan Indonesia.

Tokoh filsuf yang dibedah antara lain Plato, Aristoteles, dan Socrates serta filsuf muslim di antaranya Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali.

Sementara itu, tokoh-tokoh kebangsaan yang dibedah beberapa di antaranya Raden Ajeng Kartini dan pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan.

Para peserta akan membedah biografi serta pemikiran-pemikiran para tokoh tersebut. Kemudian mempresentasikannya ke depan para fasilitator dan peserta yang lainnya dengan dituliskan di kertas plano dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Di hari terakhir, para peserta diminta untuk menuliskan sebuah esai. Hasil tulisan esai para peserta nantinya akan dicetak menjadi sebuah karya buku. Setelah para peserta pun mendapatkan sertifikat dari panitia penyelenggara sebagai apresiasi setelah mengikuti kegiatan hinga selesai

(Dedi Mursadi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini