KLIKMU.CO – Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya melantik Kepala SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya (Spemma) untuk masa jabatan 2024-2028, Senin (16/12/2024).
Acara yang berlangsung di Gedung Spemma tersebut dihadiri oleh Sekretaris PDM Surabaya Drs Catur Anang Hutoyo serta Wakil Ketua PDM Surabaya Muhammad Jemadi MA dan Drs H Suhadi M Sahli.
Juga hadir dalam acara tersebut Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Surabaya Sugeng Purwanto, Ketua PCM Ngagel Surabaya H A Zaini MPd beserta jajaran, serta Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Kepala SD Muhammadiyah 16 Surabaya, bersama dengan para guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya.
Surat Keputusan Kepala Sekolah dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya dibacakan oleh Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Surabaya Sugeng Purwanto, yang menetapkan Misbach Noehruddin SSi MM sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya masa jabatan 2024-2028.
Siapkan Sejumlah Program
Misbach Noehruddin, sebagai kepala sekolah yang baru dilantik, mengungkapkan bahwa banyak program yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Spemma.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pihak sekolah, guru, serta jajaran PCM Ngagel dan PDM Surabaya.
“Sebentar lagi kami akan mengadakan super camp untuk anak-anak tahfidz serta lomba-lomba robotik dan panahan pada Desember 2024. Selain itu, pada Januari dan Februari 2025, kami juga akan mempersiapkan program overseas ke Jepang, Malaysia, dan Singapura,” ujarnya.
Kunjungan Pertukaran Pelajar
Misbach menambahkan bahwa pada Januari 2025, akan ada kunjungan pertukaran pelajar dari Busan, Korea, yang akan memperkaya pengalaman dan wawasan siswa Spemma.
Ia juga menyatakan rasa syukurnya atas kompaknya para ustadz/ustadzah di Spemma yang selama ini telah bekerja maksimal.
“Alhamdulillah, sampai saat ini ustadz/ustadzah Spemma sudah kompak, bekerjanya juga sudah maksimal, tinggal dipertahankan dalam kegiatan-kegiatan seperti arahan bapak pimpinan. Kalau ada yang salah, jangan disalahkan, namun dibenarkan. Tentunya pembenaran dengan pembinaan yang baik,” tegasnya.
(Yuda/AS)