13 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Dirjen Dikti: PTMA Punya Tata Kelola yang Sehat dan Tidak Saling Sikut

Prof Nizam dalam Rakernas Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. (Humas UM Surabaya)

Surbaya, KLIKMU.CO – Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU ASEAN Eng turut menjadi keynote speech pada agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di JW Marriot Hotel Surabaya dengan tuan rumah Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

Dalam paparannya di depan ratusan peserta rakernas, Nizam menyebut SDM unggul dan inovasi menjadi kunci dalam kehidupan untuk memasuki dunia profesi. Selain itu, menciptakan SDM yang siap dengan pribadi yang baik secara gizi dan tidak terjadi stunting. Menurutnya, usia 0-3 tahun investasi terbaik untuk pendidikan.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki perguruan tinggi sesuai dengan data statistik yang dibuat oleh PDDikti tahun 2023. Jumlah perguruan tinggi adalah 4.523 dan memiliki 31.399 program studi dengan lulusan per tahun lebih dari 1.800 lulusan. Kesenjangan pendidikan antara Pulau Jawa dengan trans-Jawa, dengan presentase APK didominasi oleh Pulau Jawa dengan fasilitas yang mencukupi. Statistik perguruan tinggi di Indonesia: perguruan tinggi 4.52, program studi 31.399, dosen 326.554, mahasiswa 9.320.410 1.842.588, lulusan/th 1.842.588.

“Kondisi pendidikaan kita penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan dinamika, penuh dengan keambiguan, sehingga penting melakukan evaluasi pendidikan, kurikulum, mata kuliah, untuk memperbaiki pendidikan yang akan datang,” paparnya.

Menurut Nizam, lapangan pekerjaan di masa yang akan datang mengalami ancaman. Tentu hal ini dampak dari revolusi industri 4.0. Tenaga manusia ke depan akan semakin tersingkirkan oleh robot hingga tahun 2030. Hal ini yang menjadi tantangan bagi para lulusan yang mencari lapangan pekerjaan dengan menyiapkan skill dan kompetensi baru yang di inginkan oleh perusahaan pencari pekerja.

“Tugas perguruan tinggi sekarang dalam menghadapi tantangan adalah dengan menyiapkan lulusan dalam dunia kerja. Berdasarkan presentase pada profesi yang diminati lulusan perguruan tinggi mengalami dinamika. Tentu ini juga menjadi tugas Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) di Indonesia,” imbuhnya.

Masalah di atas harus dapat diatasi oleh PTMA sebagai wadah dalam memberikan pendidikan dan ilmu. Ia menyebut perlu adanya inovasi dan kreativitas dalam menumbuhkan ide-ide tiap peserta didik sehingga nanti jika lulus ada kesesuain antara jurusan semasa kuliah dengan pekerjaannya.

Ia menekankan, banyaknya jalan menuju SDM unggul harus menjadi perhatian penting karena tantangan ke depan tidak hanya masalah nilai cumlaude, tapi kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan cita-cita mahasiswa ketika lulus.

Selain itu, Nizam mengatakan bahwa dalam mewujudkan SDM yang unggul, perguruan tinggi memerlukan kepemimpinan yang baik.

“Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) di Indonesia memiliki leadership yang baik, bahkan menjadi best practice baik di nasional bahkan internasional,” katanya.

Menurutnya, organisasi dan tata kelola yang sehat merupakan ciri khas dari PTMA. Sehingga di lingkungan PTMA terjalin kerjasama yang bagus, tidak saling sikut-sikutan antarperguruan tinggi. “Fokus pada pengembangan dan kerjasama,” ucapnya. (AS) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *