KLIKMU.CO – Fridiana Yasmine Noor, siswi kelas XII IPA SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa), berhasil mengukir prestasi yang membanggakan. Ia berhasil menjadi yang terbaik atau juara 1 pada peringatan Hari Anak Nasional Kota Surabaya di Ajang Duta Kesehatan Remaja Putri Kota Surabaya Tahun 2022, Rabu (27/7/2022).
Ia dinilai mampu menjelaskan mengenai Kesehatan Reproduksi, mulai HIV AIDS, Pergaulan Bebas Remaja, dan Pembulyan.
Perjuangan Fridiana Yasmine Noor tidak mudah. Dia harus bersaing dengan 126 peserta, lalu kerucutkan menjadi peserta pilihan. Dari total 126 lalu dipilih 40 peserta, kemudian diseleksi lagi dan dipilih 20 peserta. Selanjutnya, baru diumumkan peraih juara 1, 2, dan 3. Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Tambak Rejo dan final di gedung Siola.
Setelah berhasil mendapatkan juara 1, siswa ini mendapatkan sambutan khusus dan ucapan selamat dari kepala Smamsa, Bapak Ibu Guru dan teman-teman Smamsa.
Dalam sambutannya, Ustadz M Yulianto, SPd menyampaikan selamat kepada Diana yang terpilih menjadi juara 1 Duta Kesehatan Remaja Kota Surabaya. Tentunya, ini juga membawa nama baik Smamsa. Ia juga mendoakan ke depannya Diana dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semakin sukses.
“Dengan terpilihnya ananda Diana, maka dia dapat melaksanakan tanggung jawab dengan baik dan pastinya saya berharap tetap bisa melanjutkan prestasi-prestasi kembali yang telah diraihnya ke depan,” kata dia.
Pada saat di wawancarai kontributor KLIKMU.CO, Diana mengaku sempat tegang saat bertemu Ustadz Yulianto di ruangan kepala sekolah. Tetapi karena kalimat dan candaan ringan dari beliau selama pertemuan tadi, akhirnya ia bisa kembali tenang. Apalagi tadi juga didampingi Tadi guru BK Ustadzah Nurul.
“Prestasi yang membanggakan ini tidak terlepas dari usaha belajar saya juga doa kedua orang tua, Bapak Ibu Guru, dan juga teman-teman yang ada di sekolah alhamdulillah,” katanya.
Ia kemudian menjelaskan tentang lomba tersebut. Pendaftaran peserta lomba dibagi menjadi beberapa sesi. Untuk sesi awal pendaftar harus melengkapi persyaratan. Sesi pertama, seleksi ujian tulis mengisi form ujian google, kedua seleksi Focus Grup Discussion (FGD) yang dibagi menjadi 4 kelompok.Tiap kelompoknya 10 peserta dan tiap kelompok satu tutor yang akan membahas tema hari itu.
“Saya mendapat undian dengan tema menjelaskan kesehatan reproduksi terlebih dulu. Bagaimana cara menangani kesehatan reproduksi. Menjelaskan seperti apa saya harus menyampaikan ke teman-teman. Kegiatan apa saja yang sudah dilakukan mengenai reproduksi di sekolah. Bagi saya simpel saja, banyak siswa yang lalai mengganti pembalut karena pembalut ketika datang bulan ada batas waktunya, sehingga harus diganti,” kata dia.
Menurutnya, biasanya cewek yang sedang menstruasi sering merasa malas. Saking malasnya karena menstruasi atau datang bulan mengganti pembalut pun juga tidak teratur. Kebiasaan yang baik mengganti pembalut itu harus 2 sampai 4 jam harus diganti. Lebih dari itu tidak baik untuk kesehatan dan tidak boleh. Hal itulah yang dia sosialisasikan kepada teman-temannya.
“Selanjutnya mengenai HIV AIDS tidak semua faham atau tahu. Ketika kita kontak fisik dengan penderita itu tidak menular. Tetapi menularnya melalui dari seks bebas, jarum suntik, dan Ibu hamil anak yang dikandungnya pasti positif AIDS,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan aplikasi dari sosialisasi itu. Pada saat di sekolah ia mengaku selalu mengumpulkan siswi yang berhalangan salat dhuhur. Mereka diberikan sosialisasi tentang keputrian itu.
“Untuk pergaulan Bebas Remaja itu juga harus kita atasi dengan cara pandai-pandai mengatur waktu. Bagaimana mengatasi yaitu dengan cara memilih teman yang baik dan tidak bermain sampai larut malam,” katanya.
Sedangkan tentang pembulian banyak faktornya. Pembuli itu tidak semua orang jahat, pastinya pembuli mempunyai masalah tertentu. “Bagaimana kita mengatasinya tentunya butuh pendampingan dan ketika ada masalah pembuli bisa merasa down itu butuh support dari kita supaya bisa berubah lebih baik,” imbuhnya.
Bahkan, Diana juga mempunyai rencana akan memaksimalkan peran unit kesehatan siswa (UKS) yang ada di sekolah, dan juga mempunyai tujuan untuk saling berbagi pengalaman mengenai kesehatan. (Nashiiruddin/RF)