Disindir Hasto Karena Capreskan Anies, Begini Tanggapan Elite NasDem

0
138

KLIKMU.CO – Sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristianto terhadap Partai NasDem yang mencapreskan Anies Baswedan sebagai sikap yang melepaskan diri dari pemerintahan Presiden Jokowi menuai tanggapan dari sejumlah elite Partai NasDem.

Hasto menganalogikan warna biru pada bendera Belanda yang pernah dirobek oleh pejuang kemerdekaan di Surabaya kemudian mengaitkannya dengan ‘warna biru’ lainnya yang saat ini dianggapnya tak lagi satu barisan dengan pemerintah.

“Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri,” ujarnya sebelum acara Talkshow HUT ke-77 TNI yang digelar PDIP, Minggu (9/10/2022).

Partai NasDem yang identik dengan warna biru merasa tersindir dengan ucapan Hasto melalui sejumlah elitenya memberikan respons.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menuding bahwa apa yang dituturkan Hasto tidak mendasar.

Itu klaim tak berdasar namanya. Koalisi itu didasarkan pada apa sih? Pada pencapresan seseorang? Gerindra kenapa tidak disebut lepas juga jika begitu,” ujar Willy seperti dilansir detiknews, Minggu (9/10/2022).

Selain menyayangkan pernyataan itu, Willy juga menegaskan bahwa Partai NasDem dan para menteri yang membantu Jokowi di kabinet tetap segaris dan tidak pernah bertentangan.

“Kasihan politik kita ini, selalu diidentifikasi dengan soal-soal permukaan semacam itu. Apa Partai NasDem mengambil kebijakan yang tidak searah dengan Presiden, dalam kabinet. Sejauh ini menteri-menteri NasDem selalu segaris dengan arahan Presiden Jokowi. Apa ada sikap NasDem yang bertentangan dengan pemerintahan saat ini? Tidak!” tegasnya.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR itu juga menilai jika pernyataan Hasto terlalu kerdil.

“Jadi, atas dasar apa NasDem disebut keluar dari pemerintahan? Masa ukurannya karena mencapreskan seseorang? Terlalu kerdillah cara berpikir seseorang jika begitu argumentasinya,” imbuhnya.

Willy mengajak semua pihak untuk membangun kehidupan politik yang sehat dan mencerdaskan masyarakat dan tidak mengartikan politik hanya dengan bagi-bagi kekuasaan.

“Kalau kata Bung Karno, itu politik rendahan namanya. Politik lebih dari itu. Politik adalah tentang gagasan dan tawaran kepada publik,” ujarnya.

Elite Partai NasDem lainnya yang turut memberikan tanggapan adalah Bestari Barus. Ia menyebut ‘si merah’ sering gagal paham.

“Jika yang dimaksudkan Hasto ‘biru’ itu adalah NasDem, maka patut disayangkan bahwa elite si merah sudah keseringan gagal paham,” terang Bestari kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Menurut Bestari, Partai NasDem tidak.mengubah posisinya sebagai partai pendukung pemerintah hingga akhir jabatan Jokowi 2024. Sikap partainya yang mencapreskan Anies adalah untuk periode selanjutnya.

“NasDem itu tetap dalam barisan sampai akhir masa jabatan Pak Jokowi. Mungkin dia lupa juga apa posisi NasDem terkait hal BBM baru baru ini, itu suatu contoh. Gagal paham bahwa capres yang didukung NasDem sekarang ini adalah untuk 2024-2029,” katanya.

Lebih lanjut, Bestari juga menyarankan PDIP yang identik dengan warna merah untuk segera mendeklarasikan calon presiden yang diusung pada Pemilu mendatang.

“Mungkin lebih baik jika ‘si merah’ segera saja menetapkan dan umumkan siapa yang akan dicalonkan jadi presiden ke depan. Itu lebih bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan wong cilik khususnya,” pungkasnya.[AIKaffa]

Keterangan gambar: Partai NasDem dan PDIP. (Foto: poskupang.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini