Doa agar Keluarga Bahagia yang Sebaiknya Rutin Dilantunkan setelah Shalat

0
105
Ustadz Imron Setiawan mengisi Pengajian Sakinah di Masjid Al Muttaqien. (Fikri/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Setiap Ahad pertama Majelis Tabligh PCM Krembangan mengadakan Pengajian Sakinah. Pada Ahad (5/2/2023) ini, kegiatan tersebut diadakan di Masjid Al Muttaqien, Jalan Gresik Gadukan 99, Surabaya. Mubalig pada kajian ini adalah ustadz Imron Setiawan MPd yang membawakan tema “Harmoni Cinta Keluarga Se-Surga”.

Kajian diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Quran surah Luqman ayat kedua belas sampai lima belas, sambutan takmir masjid Al Muttaqien, dan sambutan Ketua PCM Krembangan.

Setelah itu, guru SMA Al Hikmah tersebut mengatakan bahwa dunia bukan akhir. Dunia merupakan tempat yang melelahkan. Akhiratlah tempat istirahat. Ustadz Imron pun lalu menceritakan tentang krisis keturunan yang ada di Jepang.

“Jangan sampai kesibukan menjauhkan kita dengan keluarga.” Itulah hal yang ditegaskan oleh alumnus S-2 Unesa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tersebut. Ustadz Imron juga berujar bahwa jangan ada lagi pola pikir bahwa ayah hanya bekerja, sementara mengurus rumah dan mendidik anak hanya tugas ibu.

Dalam berkeluarga, tentu akan ada masalah. Namun, pasangan suami istri harus berhati-hati dalam mengeluh. Jangan sampai mengeluh kepada tetangga, teman, apalagi anak. “Bila mengeluh tentang masalah keluarga ke anak, maka anak akan memiliki anggapan bahwa berkeluarga adalah hal yang menyusahkan,” ujarnya. Lebih baik anak dilibatkan dalam pemecahan masalah yang sederhana dalam keluarga.

Dalam At Taghabun ayat ke-14 disebutkan bahwa pasangan dan anak bisa menjadi musuh. Asbabun Nuzul ayat tersebut adalah ketika hijrah, ada sahabat Rasulullah yang dilarang istri dan anaknya untuk hijrah. Agar tidak menjadi musuh, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan.

Pertama, memastikan pasangan memiliki frekuensi yang sama. “Bila tidak, akibatnya akan fatal,” ujar Ketua Komite SDIT Insan Kamil tersebut. Kedua, tidak memanjakan anak. Anak yang dimanjakan justru tanda tidak disayang oleh orangtuanya. Anak yang dimanja akan menjadi tidak tangguh pada masa mendatang.

Ketiga, hendaknya berhati-hati dalam memberikan nafkah dan makanan. Keempat, hati-hati dalam memberikan cerita. Hendaknya anak-anak sering diberikan cerita tentang tokoh-tokoh Islam agar menjadi panutan.

Kelima, hendaknya berhati-hati dalam memberikan tontonan ke anak. Di bawah usia 10 tahun anak tidak diperbolehkan memegang HP. Hal itu dikarenakan dapat melemahkan indranya. “Lebih baik anak menangis karena minta HP daripada menjadi tidak tangguh pada masa mendatang,” imbuhnya.

Meskipun berbeda pola pikir dan fitrah, dalam keluarga, suami istri harus saling memahami. Suami istri pun harus saling memahami cara kerja otak pasangan. Misalnya, suami lebih suka diajak berbicara yang langsung pada intinya karena secara umum cara kerja otak laki-laki adalah seperti itu.

Jelang akhir kajian, Ustadz Imron mengatakan bahwa ada sebuah doa yang hendaknya rutin diucapkan usai shalat wajib agar keluarga bisa bahagia. Doa tersebut tercantum dalam surah Al Furqan ayat ke-74. Hendaknya pula orangtua bisa memberikan teladan agar anak bisa berperilaku baik. (Fikri/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini