Dongeng Ceria: Kisah Raja Abrahah yang Ingin Menghancurkan Ka’bah

0
122
SD Muhammadiyah 9 Surabaya selesai melaksanakan kegiatan dongeng ceria dan berbagi sesama dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekolah bernuansa bahari SD Muhammadiyah 9 Surabaya mengadakan dongeng ceria dan berbagi sesama. Kegiatan ini bekerja sama dengan Amil Zakat Nurul Hayat yang dilaksanakan di Masjid Sholihin, Kecamatan Bulak Kenjeran, Kamis (21/9).

Sebelum kegiatan berlangsung, siswa-siswi melaksanakan shalat Duha dan murajaah bersama. Dongeng ceria ini diikuti sekitar 294 siswa-siswi mulai dari kelas 1 sampai 6. Menariknya, pada akhir kegiatan anak-anak terkejut dengan datangnya superhero (satria baja hitam).

Antusiasme siswa-siswi SD Muhammadiyah 9 Surabaya tidak terbendung. Mereka pun menghampiri superhero tersebut. Sehingga bapak dan ibu guru ikut menenangkan siswa-siswinya.

Kepala SD Muhammadiyah 9 Surabaya Yeni Ekowati SPd dalam sambutannya berpesan, anak-anak dan para guru sengaja memakai baju putih untuk mengikuti kegiatan dongeng ceria dan berbagi sesama untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Kegiatan ini dilaksanakan di masjid. Sebelumnya kita awali dengan shalat Duha dan murajaah bersama. Setelah itu kita akan mendengarkan cerita dongeng dari Kak Sholeh. Saya harap anak-anak bisa menjadi pendengar yang baik, menjadi penasihat yang baik untuk teman-teman di kelasnya. Maka dari itu, kita harus siap untuk menjadi lebih baik supaya apa yang disampaikan bisa kita pahami,” jelasnya.

“Saya juga berharap ketika selesai mengikuti acara ini anak-anak bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah,” imbuh Yeni.

Kak Sholeh dalam ceritanya menjelaskan kisah Raja Abrahah mengenai peristiwa zaman dahulu. “Suatu ketika dalam perjalanan ibadah haji Rasulullah SAW menggerakkan untanya lebih cepat saat tiba di lembah Muhassir atau dikenal dengan Wadi Muhassir yang terletak di perbatasan antara Muzdalifah dan Mina. Tempat ini menjadi saksi bisu turunnya azab Allah SWT kepada pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman. Di tempat inilah pasukan gajah yang awalnya menggebu-gebu ingin menghancurkan Kak’bah tiba-tiba merasa lemah,” kisahnya.

Menurut Kak Sholeh, Raja Abrahah merupakan panglima di Negeri Yaman yang memiliki kekuasaan tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Dia membangun sebuah gereja besar dengan harapan banyak pendatang dari berbagai penjuru dunia untuk memakmurkan gereja tersebut.

“Namun, pada kenyataannya masyarakat saat itu lebih memilih untuk mendatangi Ka’bah di Kota Makkah sebagai kiblat dalam beribadah. Pada saat itu Kak’bah dijadikan tempat ibadah oleh umat berbagai agama, termasuk Yahudi,” katanya.

Melihat kenyataan tersebut, Abrahah yang tidak puas lantas mengirimkan surat kepada Raja Najasyi yang berisi keinginannya untuk menghancurkan Kak’bah. Dia bertekad mengalihkan perhatian umat manusia ke gereja yang ia bangun di daerah San’a Yaman.

Hal ini semakin diperkeruh dengan kondisi masyarakat Arab yang saat itu lebih memilih Ka’bah dari pada tempat ibadah yang dibangun Abrahah. Bahkan seorang warga Arab sempat menodai gereja yang dibangun Abrahah.

“Tekad Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah semakin mengebu-gebu. Abrahah menaiki seekor gajah besar serta membawa bala tentaranya dalam jumlah besar serta. Bahkan ada 8 bahkan 12 gajah yang datang bersama Abrahah,” ceritanya.

Lalu, pasukan yang dipimpin oleh Abrahah merampas harta penduduk, termasuk unta milik Abdul Muthalib. Abdul Muthalib pun meminta unta tersebut, lalu dengan terkejut Abrahah berkata:

“Apakah hanya untuk dua ratus ekor unta ini engkau menemuiku?

“Sementara engkau tinggalkan sebuah rumah yang menjadi agamamu dan agama nenek moyangmu. Kini aku datang untuk menghancurkannya, apakah engkau tidak ingin membicarakannya padaku?”

Mendengar hal itu, Abdul Muthalib lantas menjawab: “Sesungguhnya aku adalah pemilik unta ini dan sesungguhnya rumah itu sudah memiliki pemiliknya sendiri yang akan melindunginya darimu dan pasukanmu.”

Begitu sampai di Wadi Muhassir tiba-tiba semua gajah mendadak lemas dan tidak memiliki kekuatan untuk melanjutkan perjalanan menuju Ka’bah. Kemudian Allah SWT menurunkan pasukan burung ababil dengan membawa batu dari neraka dan menjatuhkannya ke pasukan gajah.

“Pasukan gajah lantas bergelimpangan akibat panasnya batu yang dibawa oleh burung ababil. Alhasil tentara yang dipimpin oleh Abrahah tersebut gagal menghancurkan Ka’bah. Peristiwa ini dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Al Fiil ayat 1-5,” pungkasnya. (Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini