Dongeng Cerita Anak Tutup MPLS Mudiga 2024

0
27
Ade Ana Tri Wahyuni SPd SPsi (Kak Ade) bersama Siti sedang mendongengkan cerita anak. (Devi/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD Muhammadiyah 3 Surabaya (Mudiga) bersamaan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2024, Sabtu (20/7/2024).

Pada penutupan MPLS dan Hari Anak Nasional ini, Mudiga mengadakan tiga agenda sekaligus. Yakni, dongeng cerita anak, mewarnai, dan menggambar.

Untuk dongeng cerita anak, Ade Ana Tri Wahyuni SPd SPsi didapuk sebagai pendongeng.

Ketua Pelaksana MPLS 2024 Dwi Ulfah Aprelia SPd mengatakan, kegiatan ini diperuntukkan bagi para siswa baru SD Muhammadiyah 3 Surabaya.

“Kegiatan ini sangat istimewa untuk mereka. Tentu bukan sekadar kegiatan mendongeng, melainkan bagaimana kita sebagai guru pada momen ini dapat memberi makna yang berarti bagi mereka sebagai generasi penerus bangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 3 Surabaya M. Ali Imron SAg memberikan pesan dalam penutupan MPLS 2024.

Dia menyampaikan kepada siswa-siswi untuk saling mengenal dengan teman sekelas, kakak dan adik kelas, serta bapak-ibu guru. Dia juga menuturkan kepada siswa-siswi untuk menjadi pribadi yang shaleh dan shalehah.

“Kualitas anak dan generasi muda sangat menentukan kemajuan sebuah bangsa. Setiap anak perlu mendapat kesempatan untuk secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial. Anak wajib terpenuhi hak-haknya agar kita dapat mencetak generasi gemilang,” tuturnya.

Terakhir, dia berharap anak-anak dapat mengembangkan sikap disiplin, meningkatkan keterampilan dan percaya diri, mengembangkan kontrol diri, membuat keputusan yang baik, serta menunjukkan sikap respek dan mengormati sesama.

“Harapan saya juga, guru dan tenaga kependidikan yang berperan sebagai orang tua di sekolah harus tetap dapat menghormati pendapat anak dan dapat mengarahkan mereka sesuai dengan perkembangannya,” ucapnya.

Dengan begitu, siswa-siswi SD Muhammadiyah 3 Surabaya bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan benar, menghormati orang tua dan guru, mencintai keluarga, masyarakat, teman, tanah air, bangsa dan negara, menunaikan ibadah, serta menaati etika dan menjadi insan berakhlak mulia.

“Mereka juga dapat membangun solidaritas, kesetiakawanan dan bertoleransi, serta semangat untuk maju, berprestasi, dan berbagi sebagai generasi penerus bangsa yang gemilang,” lanjut Ali Imron.

(Devi/Fahim/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini