19 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita Persyarikatan

Dosen Muhammadiyah Wakili Indonesia di Ajang Start-up Terbesar Dunia

Dosen UMP Dr Susanti bersama rekan-rekannya di PathGen menjadi salah satu perwakilan Indonesia di ajang Extreme Tech Challenge. (Humas UMP/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Dosen fakultas farmasi Dr Susanti bersama rekan-rekannya di PathGen terpilih untuk mewakili Indonesia dalam forum dan kompetisi start-up inovasi sosial terbesar di dunia, Extreme Tech Challenge (XTC).

Extreme Tech Challenge merupakan organisasi nirlaba yang ditujukan untuk mencari para pengusaha dan startup berikutnya yang bukan hanya menciptakan teknologi dan inovasi, tetapi yang dapat berdampak pada permasalahan masyarakat dunia yang kini dihadapi. XTC mendukung dan menampilkan para inovator yang memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mengatasi tantangan global yang di kategorikan dalam UN 17 SDG Goals (17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari PBB).

PathGen, start-up yang dipelopori oleh dosen kreatif Muhammadiyah itu, menjadi salah satu dari tiga  start-up teratas yang akan mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut.

“Saya senang sekali karena PathGen Diagnostik Teknologi atau PathGen itu start-up yang kami rintis pada awal 2020 atas dukungan pendanaan awal dari Islamic Development Bank,” kata Dr Susanti, Rabu peKan lalu (2/6/2021).

Susanti yang sedang menyelesaikan pendidikan doktoral (S3) di University of Nottingham, Inggris, itu mengatakan, PathGen sebenarnya merupakan pemikiran bersama dari beberapa peneliti yang tergabung dalam konsorsium riset NICCRAT. Singkatan dari Nottingham-Indonesia Collaboration for Clinical Research and Training.

Dalam hal ini, PathGen didukung oleh para ilmuwan terkemuka dari Inggris, Australia, dan Indonesia, termasuk Dr Ahmad Utomo (Universitas Yarsi), Dr Wien Kusharyoto dan Asep M. Ridwanuloh (LIPI), Prof Aru W. Sudoyo (Yayasan Kanker indonesia), Dr Ines Atmosukarto (Australia National University), Prof Muhammad Ilyas (University of Nottingham), dan Prof Ian Tomlinson (Cancer Research UK Edinburgh Center).

Bahkan, Susanti menggabungkan keahlian ilmiahnya dengan pengalaman pribadinya sebagai penyintas kanker untuk mendirikan PathGen Diagnostik Teknologi tersebut.

“Nah, di usia PathGen yang masih sangat muda dan berhasil terpilih mewakili Indonesia di ajang kompetisi start-up bidang inovasi sosial yang berbesar, ya kami sangat bangga,” kata chief excecutive officer (CEO)/founder PathGen Diagnostik Teknologi itu.

Ia menambahkan, ajang XTC akan digelar secara daring pada 22 Juli mendatang di California, Amerika Serikat. Ada 59 start-up dari berbagai belahan dunia yang telah menjalani serangkaian tahapan seleksi.

Selain PathGen, dua start-up lainnya yang akan mewakili Indonesia di ajang XTC adalah Magalarva (start-up yang fokus pada bisnis pengolahan sampah organik) dan Zi. Care (start-up layanan kesehatan digital). (Tgr/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *