Dosen UM Surabaya Sholikh Al Huda Jadi Ketua Korda Alumni Pesantren YTP Wilayah Sidoarjo

0
143
Sholikh Al Huda terpilih sebagai Korda Alumni Pesantren YTP Wilayah Sidoarjo. (dok pribadi/KLIKMU.CO)

Sidoarjo, KLIKMU.CO – Alumni Pesantren YTP Kertosono Wilayah Surabaya-Sidoarjo mengadakan musyawarah daerah (musyda) dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi organisasi alumni.

Musyda Himpunan Alumni Pesantren Ar Rodlotul Ilmiyah (HAPRI) YTP Kertosono-Nganjuk Korda Surabaya-Sidoarjo dengan tema “HAPRRI sebagai Benteng Pesantren” dilaksanakan pada hari Ahad (3/9) di Aula KH Mas Mansur Gedung Dakwah Muhammadiyah Jawa Timur dan dihadiri sekitar 200 alumni dari kawasan Surabaya-Sidoarjo.

Acara tersebut juga dihadiri para pengasuh Pesantren YTP yang langsung datang ke acara musyda. Ada KH Ali Mansur Kastam, KH Jakfar, Gus Syaiful Al Ali, dan Ustadz Juwari. Serta dihadiri Pengurus Pusat HAPRI, antara lain Muslimin (Ketua), Gus Bustam, Gus Amam, Ibu Mauludah, dan Ibu Indah.

Ketua Panitia Sufyan Atsauri yang juga guru SD Muhammadiyah 15  Surabaya dalam sambutan Musyda Ke-2 HAPPRI menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf jika ada yang kurang dalam pelaksanaan musyda.

Kemudian, Ketua HAPPRI Korda Surabaya-Sidoarjo Mohammad Irjik mengatakan, peran alumni sangat diharapkan dan dibutuhkan untuk kemajuan Pesantren YTP. Sehingga organisasi alumni HAPPRI punya posisi strategis.

“Oleh karena itu, dibutuhkan konsolidasi dan penyegaran kepengurusan agar semakin maju dan berkembang,” ujar tokoh masyarakat Balongbendo, Sidoarjo, itu.

Agenda selanjutnya adalah tausiah dari pengasuh Pesantren YTP KH Ali Mansur Kastam. Ia mengatakan bahwa orang yang mau melaksanakan ajaran Islam secara komit hidupnya akan damai dan bahagia.

Kiai Mansur melanjutkan, ada dua model almuni YTP, yaitu model al qooidun dan al mujahidun. “Model al qooidun adalah mereka yang cukup menjadikan ajaran Pesantren YTP dipraktikkan untuk diri dan keluarga saja serta mereka hanya beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan keluarga,” terangnya.

Sementara itu, al mujahidun adalah mereka yang tidak sekadar menerapkan ajaran Pesantren YTP untuk urusan diri dan keluarganya, tetapi juga aktif menyebarkan ke masyarakat secara luas sehingga mereka aktif di berbagai organisasi masyarakat.

“Dan model ini yang bagus,” katanya.

Agenda musyda dilanjutkan dengan rapat kebijakan dan pemilihan formatur. Musyda Ke-2 HAPPRI menghasilkan sejumlah keputusan.

Pertama, pengembangan organisasi dengan memisah kepengurusan Korda HAPPRI Sidoarjo dan Surabaya yang sebelumnya bersatu.

Kedua, menghasilkan Ketua Korda HAPPRI Sidoarjo adalah Dr Sholikh Al Huda MFilI. Gus Sholikh –sapaan akrabnya– adalah alumnus Pesantren YTP Kertosono yang pernah nyantri pada tahun 1994-1997.

Dia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya mulai S1 Politik Islam, S2 Filsafat Islam, hingga S3 Filsafat Islam. Sekarang ia mengabdi di Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai dosen dan sekretaris Direktur Pascasarjana UM Surabaya.

Selain aktif di UM Surabaya, Gus Sholikh juga seorang aktivis sejak mahasiswa sampai sekarang. Saat ini dia aktif sebagai Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Jawa Timur dan pernah menjadi Sekretaris Umum PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur serta Sekretaris Umum DPD KNPI Jawa Timur. Juga aktif di Karang Taruna Jawa Timur.

“Salah satu yang harus segera dilakukan oleh Pesantren YTP menghadapi era revolusi teknologi adalah dengan pengembangan santri yang melek digital. Dan untuk pengembangan pesantren adalah dengan menguatkan peran ekonomi pesantren atau pesantren entrepreneur. Maka, insya Allah melalui Pengurus HAPPRI Korda Sidoarjo, kita siap membantu dan kolaborasi dengan pengurus pesantren untuk mengembangkan Pesantren YTP Berkemajuan,” paparnya setelah terpilih. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini