Beberapa pemuda yang tergabung dalam gerakan humanisme datangi dinas pendidikan dan kebudayaan kota Mojokerto.
Mahmudi ketua umum, menuturkan bahwa kedatangannya tersebut adalah silaturahmi sekaligus mendiskusikan terkait beberapa laporan atas dugaan praktek menyimpang di beberapa SMPN kota Mojokerto.
“Kami hanya silaturahmi, sekaligus mendiskusikan tindakan yang diduga menyimpang kemarin” tuturnya.
“Ya itu ada dugaan jual beli kain batik sama baju olahraga” lanjutnya.
Dalam penyampaian ia membenarkan bahwa dalam Permendikbud no 50 tahun 2022 wali murid juga ikut andil dalam pengadaan seragam selain seragam nasional.
“Kami paham, selain seragam nasional wali murid harus ikut andil dalam mengadakannya,” ucapnya.
“Tapi kan kalau sekolah yang menyediakan ya gak harus dipatok harga, itu nanti melawan Permendikbud yang lain” Tegasnya pada awak media.
Sementara itu Amin Wachid Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, membenarkan hal tersebut, pihaknya mengaku akan mengupayakan tahun depan untuk gratis semuanya.
“Kami akan mengupayakan untuk kain batik dan olahraga agar digratiskan tahun depan” jelasnya.
Lebih lanjut Mahmud berterima kasih atas sambutan yang luar biasa dari pihak dinas.
“Kami sangat tersanjung disambut semeriah ini, apalagi bisa ditemui langsung oleh bapak kadis, terimakasih.” Pungkasnya.
_
Kontributor Mojokerto (mhd)