KLIKMU.CO – Dalam rangka mendukung keberhasilan sektor peternakan di Indonesia, tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan edukasi intensif mengenai pemeliharaan pedet perah jantan kepada para siswa SMK peternakan. Salah satunya dilaksanakan di SMKN 1 Wonosari Malang pertengahan November ini.
Ketua tim Dr Ir Listiari Hendraningsih MP menjelaskan, program ini bertujuan memberikan wawasan tentang potensi pemeliharaan pedet sebagai bisnis yang menjanjikan. Ini juga menjadi cara untuk memajukan sektor peternakan nasional. Apalagi banyak tantangan yang dihadapi Indonesia dalam aspek ini.
“Misalnya, rendahnya produktivitas ternak, kualitas pakan yang kurang optimal, serta tingginya angka kematian pedet akibat pengelolaan yang kurang baik. Edukasi ini memberikan solusi konkret dengan membekali siswa keterampilan tentang manajemen pemeliharaan pedet perah jantan,” katanya.
Dalam prosesnya, ia tidak sendiri. Listiari ditemani Prof Dr Ir Sujono MKes dan Ir Ali Mahmud MPt dari Fakultas Pertanian Peternakan UMM.
Ia melanjutkan, pedet perah jantan sering kali diabaikan karena dianggap kurang bernilai dibandingkan pedet betina. Namun, dengan edukasi yang tepat, siswa dapat memanfaatkan potensi pedet jantan sebagai sumber daging berkualitas atau tenaga kerja. Penggunaan teknologi dalam peternakan juga diajarkan dalam program ini sehingga bisa menghadapi era digital dan industri 4.0.
“Pemeliharaan pedet perah jantan secara intensif dapat meningkatkan produksi daging lokal, yang pada gilirannya membantu mengurangi ketergantungan pada impor daging sapi. Dengan membekali siswa pengetahuan tentang manajemen usaha yang baik, mereka dapat membantu keluarga atau komunitas peternak di daerah mereka untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan,” tegasnya.
Adapun beberapa materi yang diberikan kepada siswa SMK di antaranya manajemen pakan berkualitas yang membahas jenis pakan yang sesuai dan materi mengenai kesehatan ternak yang meliputi vaksinasi pengendalian penyakit, dan kebersihan kandang.
Bahkan, mereka juga diajari tentang penggunaan teknologi untuk peternakan serta simulasi usaha dan kunjungan kerja.
“Dengan adanya program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah, akan banyak peluang dari sektor peternakan. Terutama dari peternakan sapi perah, yaitu dengan adanya penambahan susu gratis dalam program MBG,” ujar Ali, anggota tim.
“Dengan adanya rencana penambahan populasi sapi perah, maka bertambah pula jumlah pedet yang dilahirkan. Yang betina jelas untuk regenerasi, sementara yang jantan untuk penggemukan dan dijadikan pedaging,” katanya.
(Wildan/AS)