17 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Eco Bhinneka Muhammadiyah Bincang Santai dengan Tokoh-Tokoh Lintas Agama di Banyuwangi

Sejumlah tokoh lintas agama bertemu dan berdialog dalam silaturahmi Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah. (Maydini/KLIKMU.CO)

Banyuwangi, KLIKMU.CO – Bertempat di Rumah Makan Warung Kepiting, Sobo, Banyuwangi, tim Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah menggelar silaturahmi beserta makan siang bersama beberapa tokoh lintas agama, Ahad (6/11/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh Suminto dari tokoh agama Hindu, Herman dari Bamag, Yos Sumiyatna dari tokoh agama Katolik, H. Moh. Yamien tokoh agama Islam, ketua FKUB, Eka Wahyu W dari tokoh agama Budha, dan Tjahyadi Sugianto dari tokoh agama Konghucu.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menyamakan visi bersama dalam mengatasi isu lingkungan dan intoleransi. Tokoh agama yang hadir dalam acara ini sudah pernah terlibat dan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan Eco Bhinneka seperti FGD Eco Bhinneka, penyusunan modul Eco Bhinneka, dan berbagai workshop.

Turut hadir pula Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi Siti Bariroh, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Drs H Sujanto MM, dan dua anggota komunitas Ecoton (Ecological Observation and Wetland Conservation) Mohammad Alaika Rahmatullah dan Toni Afrianto.

Kedua anggota Ecoton tersebut merupakan pemateri yang akan mengisi kegiatan Eco Bhinneka “Besuk Sungai” yang dilaksanakan Ahad, 6 November 2022 di Sungai Kalibaru Kecamatan Siliragung.

Menurut Siti Bariroh, Herman aktif pada komunitas Eco Enzim nusantara di Banyuwangi. Mengedukasi masyarakat terutama ibu rumah tangga untuk tidak membuang sampah sisa sayuran karena bisa dimanfaatkan untuk pembuatan eco enzim. Eco enzim memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kehidupan.

Selain itu, pembuatan eco enzim bisa menambah pemasukan masyarakat sehingga meningkatkan taraf ekonomi. Pelatihan eco enzim salah satunya sudah diadakan kepada perangkat desa, ibu-ibu PKK,. Sering mengisi materi di sekolah-sekolah Islam hingga pesantren. Eco enzim merupakan fermentasi dari sampah sisa sayuran maupun kulit buah yang dicampur dengan gula merah/gula aren dan air.

“Beliau mengajak berkolaborasi antara Eco Bhinneka dengan Eco Enzim Nusantara,” paparnya.

Sementara Suminto (tokoh agama Hindu) berpesan jangan sampai gerakan Eco Bhinneka ini hanya diwujudkan dengan action kecil yang tidak berdampak besar dalam kebijakan pemerintah. “Program yang dilaksanakan Eco Bhinneka merupakan pengalaman yang menarik dan bermanfaat,” katanya.

Silaturahmi ditutup dengan makan siang bersama serta pembagian cinderamata oleh Tim Eco Bhinneka kepada tokoh lintas agama. (Maydini/Winda/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *