Eco Bhinneka Muhammadiyah Regional Banyuwangi Adakan ToT dan ASRI #2 di Hutan Mangrove

0
1
Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan (Among), komunitas pemuda lintas agama yang diprakarsai oleh Eco Bhinneka Muhammadiyah Banyuwangi melakukan Aksi Hutan Lestari (Asri) swafoto bersama diambil dari Panitia

Banyuwangi KLIKMU CO- Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan (Among), komunitas pemuda lintas agama yang diprakarsai oleh Eco Bhinneka Muhammadiyah Banyuwangi melakukan Aksi Hutan Lestari (Asri) yang ke-2 pada Minggu (8/9/2024). ASRI kali ini diadakan di Desa Sumberasri, Purwoharjo, Banyuwangi tepatnya di hutan mangrove Bedul. Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cabang Sumberasri turut menyemarakkan kegiatan tersebut. ASRI #2 kali ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan pada hari itu.

Kegiatan diawali dengan Training of Trainer dengan modul Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah yang diikuti oleh peserta calon Among. Diantaranya Ketua dan Anggota Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi, pemuda Hindu, pemuda Katolik, dan pemuda Trijati. Calon Among dibekali dengan materi pencegahan stunting perspektif lingkungan yang disampaikan oleh Lia Karisma Saraswati, staf regional Eco Bhinneka Banyuwangi. Mereka juga mendapat materi pengenalan, bedah, dan simulasi entri modul yang difasilitatori oleh Windarti selaku regional manager Eco Bhinneka Banyuwangi.

Peserta antusias, kegiatan diakhiri dengan refleksi dan rencana aksi yang telah disusun oleh peserta calon Among. Mereka merencanakan pengadaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di sekitar hutan Karetan Glagahagung yang merupakan desa dampingan Eco Bhinneka. TPA tersebut akan dikelola oleh Trijati, pemuda Desa Glagahagung yang sebelumnya sudah mempunyai bank sampah.

ASRI #2 hutan mangrove merupakan puncak acara. Dilaksanakan di Desa Sumberasri dan dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Mukhlis Lahuddin. Dalam sambutannya ia menerangkan bahwa di dalam Al Quran dijelaskan ada 5 (lima) pesan yaitu perintah untuk merebut kebahagiaan akhirat. Semua agama memiliki tujuan yang sama. “Janganlah kamu habiskan waktumu hanya untuk mengurusi akhirat, kita juga harus mengurusi kehidupan di dunia karena kamu juga memiliki bagian dan tanggung jawab di dunia, berbuat baiklah kamu kepada semua sebagaimana Tuhanmu telah berbuat baik kepada semua mahluk dan janganlah kamu merusak lingkunganmu karena akan berakibat alam menghukum kita. Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerusakan,” jelasnya. Mukhlis menjelaskan semua orang sedang berikhtiar, melakukan penanaman. Upaya menanam dan merawat supaya nanti anak cucu bisa merasakan atas jerih payah orang tua. Setiap kebaikan yang dilakukan maka akan menemukan kebaikan-kebaikan yang lain.

Turut hadir, Ikhsanuddin selaku sekretaris Desa Sumberasri. Beliau baru mengenal Eco Bhinneka dan berharap bisa bekerja sama dengan desa Sumberasri. “Ilmu yang didapat dari kegiatan Eco Bhinneka ini bisa dicontoh guna kelestarian Desa Sumberasri,” ujarnya. Hening Parlan selaku direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, mengingatkan dalam sambutan daringnya bahwa merawat pohon adalah merawat kehidupan.

Kegiatan yang diikuti oleh 25 orang ini dilanjutkan dengan perjalanan menuju hutan mangrove di Desa Sumberasri yang biasa dijuluki dengan “Wisata Bedul.” Kunjungan ke hutan mangrove ini fasilitatori oleh Trianto Hadi Waluyo, staf PEH Balai Taman Nasional Alas Purwo. Selain kunjungan, juga dilaksanakan penanaman bibit mangrove. Kawasan Bedul merupakan hutan mangrove terbaik di Indonesia. Bentang wilayah segara anak kurang lebih 15 km yang dipenuhi oleh mangrove. Kawasan mangrove berada di sebelah selatan dan utara. Pengelolaan wisata sudah oleh bumdes yang ramai dikunjungi wisatawan sejak tahun 2010. Hutan mangrove di Sumberasi ini akan dijadikan sebagai Mangrove Center yang terdiri dari edukasi, wisata, dan riset.

Hutan mangrove ini salah satu yang terdampak masalah lingkungan khususnya sampah plastik. Sampah dari rumah warga yang dibuang sembaranagn terbawa arus air sungai yang bermuara di hutan mangrove.

Kegiatan diakhiri dengan menelusuri kawasan hutan mangrove menggunakan perahu. Melihat aneka jenis pohon mangrove dan satwa yang hidup di dalamnya, ada burung, ikan, dan monyet.
(Maydini dan Winda)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini