Empat Hal Ini Akan Dimintai Pertanggungjawaban dari Seorang Pemimpin

0
51
Dr Tho'at Setiawan mengisi materi di Kajian Shubuh Masjid Remaja. (Habibie/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kapasitas dan kualitas untuk memimpin dan merepresentasikan dirinya sebagai pemimpin. Seseorang yang mampu mengajak baik dirinya atau orang lain menuju jalan Allah.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr Tho’at Setiawan MHI menyampaikan hal itu dalam Kajian Ahad Shubuh Masjid Remaja di Lantai 2 Masjid Remaja Jalan Kalilom Lor 3/41 Tanah Kali Kedinding Kenjeran, Surabaya, Ahad (21/1/2024).

Tho’at mengatakan, keutamaan orang menuntut ilmu, ketika kita mengikuti majelis ilmu, Rasulullah mengatakan, insya Allah akan dipermudah jalannya menuju surga Allah Subhanahu Wata’ala.

Menurut dia, setiap kalian adalah pemimpin. Sejatinya sebagai seorang pemimpin, seorang manusia yang dilahirkan diberi wewenang sebagai seorang pemimpin, berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali.

Menurut dia, hanya manusia yang diberi amanah oleh Allah.

“Amanah kepemimpinan diberikan kepada manusia karena satu-satunya yang diberi akal oleh Allah. Beda dengan gunung, bumi, dan lainnya, satu-satunya yang mau menerima amanah adalah manusia,” tuturnya.

Menurut dia, ada empat hal yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah sebagai pemimpin atau imam.

Pertama, ketika Allah memberikan umur panjang atau pendek, Allah menanyakan digunakan apa umur yang diberikan? “Maka jadikanlah umur ini menjadi yang bermanfaat,” tutur dosen UM Surabaya itu.

Kedua, kata dia, tentang jasadnya. Untuk apa jasad kita gunakan, apakah untuk kebaikan, saling menolong, atau maksiat.

Ketiga, ilmunya. Apakah ilmu yang didapat diterapkan dalam keseharian atau tidak, apa bermanfaat bagi orang lain.

Keempat, untuk apa harta benda yang dimiliki. Sebaik-baik orang yang memiliki sifat kedermawanan, orang kaya yang dititipi oleh Allah harta kemudian dibelanjakan di jalan Allah, kita harus bisa menimbang dan memilih.

“Pemimpin dalam suatu keluarga, pemimpin dalam suatu bangsa, pemimpin dalam suatu negara akan dimintai pertanggungjawaban. Jadilah pemimpin yang memiliki sifat amanah, adil,” tambahnya.

“Bahwasanya seorang suami mempunyai tanggung jawab kepada keluarganya. Begitu juga seorang istri mempunyai tanggung jawab kepada keluarganya. Dalam hal ini, penting saling berkomunikasi antara seorang suami dan seorang istri sehingga berjalan seiring kompak. Jangan dibanding-bandingkan, tidak ada yang merasa paling tinggi, hidup akan damai bahagia,” tandasnya.

(Habibie/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini