KLIKMU CO-
Oleh: Risang Rimbatmaja*
“Belum lagi kami bicara, para orang tua sudah menolak imunisasi. Pintar pula. Bilang imunisasi itu ini. Kami pun hanya bisa diam.”
Ini cerita seorang nakes di Sumatera yang hendak memberi penyuluhan dalam rangka BIAN (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Belum mulai, sudah disambut penolakan.
Kira-kira apa yang bisa dilakukan dalam situasi semacam itu?
Seperti biasa, bersyukur saja dulu. Bersyukur karena orang sudah menyampaikan sebagian isi kepalanya. Kita jadi paham sikap mereka.
Coba kalau mereka diam saja dan kita bicara kesana kemari, berpikir orang menerima dengan senang hati. Padahal menolak. Sia-sia bukan?
Berikutnya, mainkan jurus-jurus yang dapat melanjutkan percakapan.
Mulai saja dengan menerima permintaan orang tua. “Baiklah, kalau Ibu Bapak tidak mau, tidak apa-apa.”
Ingat jurus _mutual persuasion_ ya.
Selanjutnya, kita bisa pakai jurus _indirect_, misalnya dengan mutar belakang. Tanyakan, “Kalau boleh tahu, Ibu Bapak mau saya bicara tentang apa? Gizi? Stunting? Penyakit-penyakit anak?”
Dari sana, cari jalan menyinggung topik kekebalan tubuh anak. Misalnya, kita bisa mulai dari penyakit-penyakit yang menyerang anak, bahayanya, cara penularannya, lalu cara mencegahnya. Saat membahas cara-cara mencegahnya, kita bisa masukan gagasan tentang penyakit
Atau gunakan topik stunting. Kita bisa menyinggung salah satu penyebabnya, yaitu sakit berulang. Meski ringan tapi kalau berulang, gizi yang masuk ke tubuh anak bukan dimanfaatkan untuk pertumbuhan tubuh dan otak tapi untuk melawan penyakit. Akibatnya, anak jadi kekurangan gizi. Lalu, masuk ke pentingnya membentuk kekebalan tubuh anak.
Kalau suasananya terlalu tegang untuk memulai dialog, mainkan saja jurus permainan. Ajak para orang tua bermain yang lucu-lucu. Bergerak-gerak. Menyanyi. Kompetisi. Yang membuat orang tertawa. Tersenyum. Bergembira.
Setelah itu, barulah kita bisa mulai mencoba jurus _indirect_ di atas.
Intinya, selalu ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengajak orang ngobrol. Yang penting hangan memaksa. Jangan maksa mengubah sikap dan perilaku.
*RR | C4D UNICEF
