17 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Endemi Talk #11: Jangan Lupa Suntik Komunikasi Saat Promosi Imunisasi

Foto diambil dari dokumen RCCE Kota Surabaya

KLIKMU CO-

Oleh: Risang Rimbatmaja*

Supaya kebal terhadap penyakit yang cepat menular dan berbahaya, orang mesti diimunisasi. Supaya orang tidak kemakan hoaks, orang perlu suntik komunikasi.

Konsepnya mirip-mirip.

Imunisasi dilakukan dengan memasukan virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh agar sistem kekebalan tubuh mengenali dan menguasai cara mengalahkan “jurus-jurus” virus itu. Bila virus yang sama datang kembali, sistem kekebalan tubuh sudah siap mengalahkannya.

Suntik komunikasi (_inoculative communication_) dilakukan agar orang kebal terhadap hoaks. Kalau diserang hoaks, orang mampu mengenal dan tidak kemakan olehnya. Caranya kurang lebih mirip imunisasi, yaitu dengan menyuntikkan pesan-pesan sbb.

*Pertama*, sampaikan bahwa akan ada hoaks dari orang-orang yang berniat jahat (misalnya, orang yang tak rela melihat anak-anak di wilayah ini maju. Dia buat orang tua enggan mengimunisasi anak sehingga nanti anak jadi sakit-sakitan)

*Kedua*, berikan contoh hoaks. Misal, kalau diimunisasi, anak akan meninggal dalam beberapa hari.

*Ketiga*, tunjukkan kesesatan hoaks.

_Adu dengan bukti nyata_. Budi, anak bu Siti, sudah lengkap imunisasinya. Dia baik-baik saja. (catatan: info dari kasus di sekitaran atau yang dikenal akan lebih efektif daripada data riset).

_Logika hoaks_. Misalnya, imunisasi polio buat anak sakit polio? Mana mungkin itu. Virus yang dimasukkan ke tubuh anak adalah yang sudah dilemahkan. Virus mau mati. Tak bisa menginfeksi.

_Kredibilitas narasumber_. Misalnya, dia ahli, sekolah di 4 benua. Ah, sekolah di sini saja tak lulus!

*Keempat*, sampaikan ciri-ciri hoaks (adaptasi panduan MAFINDO).

_Lebay dan provokatif_. Hati-hati dengan info yang membuat kita emosi, takut, khawatir, atau _deg-degan_. Mereka mengincar perasaan bukan akal sehat.

_Ajakan viralkan_. Hati-hati dengan ajakan _ayo viralkan_, _ayo beri tahu orang lain_, dll., itu hoaks.

_Asal info tak jelas_. Perhatikan asal informasi. Kalau tercantum .com-.com tidak jelas, itu hoaks.

_Nyatut_. Untuk menyesatkan orang, mereka mencatut nama lembaga ini itu (biasanya dari luar negeri) atau nama ahli, professor, doktor tidak jelas dari universitas terkenal.

Tak perlu terlalu ilmiah untuk suntik komunikasi. Sampaikan saja dengan bahasa keseharian. Picu emosi orang supaya waspada. Jangan sampai keduluan hoaks.

 

RR | C4D UNICEF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *