21 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita Pendidikan

Era Digital, Perlu Pendekatan Pembelajaran yang Lebih Personal

Diar Nurbintoro, Direktur Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Coorperation (NAM-CSSTC), saat mengisi orasi ilmiah di wisuda ke-109 Universitas Muhammadiyah Malang. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Menyelesaikan studi di universitas bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari kehidupan nyata yang akan dihadapi. Terlebih, saat ini era digital telah berkembang pesat dan dapat menjadi bumerang bagi generasi muda jika tidak memanfaatkannya dengan baik. Maka, perlu memperluas berbagai jaringan untuk bekal kehidupan.

Demikian, antara lain, pesan yang disampaikan Diar Nurbintoro, Direktur Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Coorperation (NAM-CSSTC), saat mengisi orasi ilmiah di wisuda ke-109 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Selasa (22/8) lalu.

Dia menyampaikan bahwa era digital dengan daya pikat yang besar dan perkembangan teknologi yang cepat telah meluaskan jaringan perubahan seluruh sektor kehidupan. Perubahan yang paling mencolok dengan berkembangnya teknologi adalah pendidikan.

Menurut Diar, pendidikan saat ini telah bertransformasi dari wacana menjadi sebuah tindakan yang nyata dan dapat membawa perubahan yang besar untuk Indonesia. Karena dalam proses pembelajaran tidak lagi dikekang dengan batasan geografi, melainkan dapat dilakukan dengan koneksi dan satu sentuhan saja.

“Saat ini tidak hanya peserta didik yang perlu memahami teknologi. Seorang tenaga pendidik juga perlu mendalami bidang tersebut karena hal itu juga yang menjadi tantangan di dalam pendidikan. Seperti urgensi literasi digital, yang mewajibkan kita semua untuk mempunya critical thinking agar tidak ketinggalan informasi terbaru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Diar menyampaikan kalau di tengah keberagaman era digital saat ini, para tenaga pendidik tidak boleh lengah. Sebaliknya, menjadikan hal itu sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang lebih personal menjadi salah satu contoh yang dapat diterapkan untuk peserta didik.

“Teknologi juga membantu bidang domin riset dan inovasi dengan memudahkan mendapatkan informasi dan solusi kreatif secara global. Tidak hanya itu, dalam bidang kewirausahaan juga membantu untuk memasarkan produk dan jasa yang dapat disebarluaskan secara efisien. Maka dari itu, sangat rugi jika tidak memanfaatkan era digital saat ini karena akan sangat menguntungkan jika diimplementasikan dengan baik,” tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menjelaskan bahwa pada 2045 wisudawan yang hadir saat ini akan menjadi generasi emas saat Indonesia telah berusia 100 tahun. Dengan begitu, wisudawan perlu terus mengembangkan potensinya dan membawa nama kampus dengan harum sebagai alumni.

“Jangan berhenti untuk selalu belajar dan megembangkan potensi yang kalian miliki. Karena jutaan sarjana yang ingin mempunyai nasib yang bagus atau ingin mengubah nasibnya akan lebih dahulu menjemput keberuntungannya jika kalian tidak memiliki kelebihan,” katanya.

Muhadjir juga menyampaikan untuk selalu menggunakan ilmu yang telah didapatkan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan baik. Sebab, para mahasiswa telah diberi bekal yang cukup dengan adanya centre of excellence (CoE) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempunyai keterampilan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di era yang identik dengan teknologi. (Wildan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *