Faktor Kemenangan Perang Badar dan Kekalahan Perang Uhud Umat Islam

0
1481
Ustadz Abdul Majid menjelaskan faktor kemenangan Perang Badar dan kekalahan Perang Uhud yang dialami umat Islam. (Alfain/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Faktor kemenangan pasukan muslim dalam Perang Badar dan kalahnya dalam Perang Uhud dibahas dalam kultum setelah shalat Duhur di Masjid Ki Bagus Hadikusumo (KBH) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Rabu (14/9/2022). Hal itu disampaikan oleh Ustadz Abdul Majid, dosen Prodi S-1 Manajemen Umla.

Abdul Majid menjelaskan, hasil riset Islam pada tahun 2008 yang ditulis oleh Nyanyu Soraya, Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang, yang menganalisi faktor kemenangan pasukan muslim dalam Perang Badar dan kekalahan dalam Perang Uhud.

Tujuan penelitian itu, kata Abdul Majid, adalah menjelaskan apa yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Perang Badar dan Perang Uhud dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemenangan pasukan muslim dalam Perang Badar serta kekalahannya dalam Perang Uhud.

Kemenangan Perang Badar

Kemudian, Majid menjelaskan tujuh faktor yang menyebabkan pasukan muslim mendapatkan kemenangan dalam Perang Badar.

Pertama, keteguhan hati para sahabat atas nama Allah dalam menjalankan peperangan. Menurutnya, keteguhan hati merupakan sebuah bukti kuat yang menunjukkan kesempurnaan iman seseorang.

Kedua, adanya kekuatan zikir (zikir kepada Allah) dalam menjalankan peperangan. Mereka senantiasa berzikir kepada Allah sehingga mereka mendapatkan ketenangan jiwa dan keteguhan hati.

Ketiga, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kaum muslimin sangat taat kepada Allah dan Rasul-Nya sehingga mereka mendapatkan kemudahan dan membuahkan kemenangan.

Keempat, tidak berbantah-bantahan dalam melaksanakan peperangan. “Dalam peperangan, mereka tidak saling berbantah-bantahan dan senantiasa bermusyawarah serta taat dengan kesepakatan yang mereka buat di bawah pimpinan Rasulullah,” paparnya.

Kelima, sabar dalam menghadapi pertempuran. Mereka berjuang dalam peperangan dengan penuh kesabaran sehingga penderitaan seberat apa pun mereka hadapi dengan tenang.

Keenam, ikhlas dalam perjuangan. “Mereka melaksanakan perang dengan penuh keikhlasan. Dengan dasar tersebut jiwa mereka terdorong dengan hal yang positif,” terangnya.

Ketujuh, adanya pertolongan Allah yang datang pada saat perang berkecamuk. “Dan itulah inti dari kemenangan kaum muslimin,” tegasnya.

Kekalahan Perang Uhud

Kemudian, Majid juga faktor-faktor yang meyebabkan pasukan muslim mengalami kekalahan dalam Perang Uhud. Pertama, serakah terhadap harta.

“Adanya sifat tamak kaum muslimin terhadap harta. Ketika mereka melihat harta rampasan yang ditinggalkan oleh pasukan Quraisy, sebagian kaum muslimin tergiur untuk memperoleh harta tersebut. Akibat kelalaian itu, pasukan muslim menjadi kehilangan pijakan sekaligus kehilangan motivasi untuk melawan musuh untuk membela agama Islam,” ujarnya.

Kedua, tidak disiplin pada komando perang. Nabi sebelumnya telah memerintahkan pasukan pemanah agar tidak meninggalkan pos pertahanan, namun kenyataannya mereka melanggar instruksi tersebut.

Ketiga, adanya infiltrasi (penyusupan). Dengan masuknya para penyusup yang bermuka dua serta terjadinya perbedaan pendapat dalam menentukan keputusan sehingga kaum muslimin menjadi terpecah belah. Tindakan tersebut dipimpin oleh Abdullah bin Ubay. Akibatnya, konsentrasi pasukan dalam menghadapi musuh menjadi pecah.  

“Secara umum kemenangan itu tercapai apabila kaum muslimin taat pada Allah dan Rasul-Nya serta taat pada pimpinan. Jika umat Islam ingin memperoleh kemenangan dalam perjuangan, kaum muslimin harus memiliki strategi seperti yang telah diterapkan oleh Rasulullah saw,” katanya.

Menurut Majid, konsep persatuan atas dasar ketaatan kepada pemimpin akan menguatkan posisi umat Islam seutuhnya. Untuk kebaikan umat Islam secara keseluruhan, kaum muslim perlu berpegang pada satu pemimpin dan menaatinya.

Kemudian Majid memberikan contoh seperti jika Persela vs Barcelona. Persela pemainnya 100 persen Islam dan Barcelona banyak yang non-Islam. “Jelas Persela akan kalah karena strateginya masih kalah dengan Barcelona dan usahanya kurang,” jelasnya.

Karena itu, Majid berpesan, walaupun kita sudah Islam, harus tetap belajar terus. “Kita harus seperti saat umat Islam saat Perang Badar,” tandasnya. (Alfain Jalaluddin Ramadlan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini