9 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Farzah Dwi Kurniawan Korban Ke-135 Tragedi Kanjuruhan, Mahasiswa Berprestasi UMM

Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda semasa hidup. (Istimewa)

KLIKMU.CO – Kabar duka menyelimuti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satu mahasiswa berprestasinya yang juga korban tragedi Kanjuruhan mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (23/10) malam. Ia adalah Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa jurusan teknik sipil UMM.

Ia menjadi korban ke-135 yang meninggal karena tragedi Kanjuruhan awal Oktober lalu. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar selama 23 hari. Sempat membaik, namun pada akhirnya kondisinya semakin menurun.

Farzah yang asli orang Malang merupakan mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Hal itu yang diungkapkan oleh salah satu temannya, Fathur Rizqi.

Menurutnya, Farzah merupakan teman yang aktif untuk berkontribusi dan belajar hal baru. Terbukti dari dedikasinya untuk lembaga semi otonom (LSO) Surya. Ia dipercaya mengemban tugas di bidang riset dan pengembangan. Bahkan juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI).

“Farzah adalah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Saat mewakili Kampus Putih, ia juga menunjukkan kegigihan itu. Bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi,” terangnya.

Fathur melihat bahwa Farzah memang memiliki hobi bermain sepak bola. Tapi sejauh yang ia tahu, temannya itu sebelumnya hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion. Pertandingan Arema melawan Persebaya awal Oktober lalu menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.

“Saya kaget ketika diberi tahu Farzah meninggal. Apalagi usai magrib keadaannya dia membaik. Namun, sekitar jam setengah delapan malam kondisi yang memburuk dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Fathur adalah sosok yang sopan. Tidak jarang, kalau bicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa krama. Bahkan tugasnya di LSO Surya juga selalu diselesaikan dengan baik,” kata ketua tim LSO Surya UMM itu.

Kehilangan juga dirasakan oleh pihak Kampus UMM, khususnya sivitas akademika jurusan Teknik Sipil Kampus Putih. Farzah yang juga turut membantu sebagai asisten laboratorium Muhammadiyah Applied Technologi  Center (MATC). Ia dikenal sebagai asisten yang ramah dan tak segan membantu junior-juniornya untuk memahami berbagai materi.

“Almarhum merupakan mahasiswa yang aktif baik akademik maupun dalam aktivitas LSO Surya. Ia beberapa kali mewakili UMM dan tahun ini juga menjadi panitia tim yang mendukung para finalis ke final KBGI dan Kompetisi Jembatan Indonesia tahun ini. Tapi kehendak Allah berkata lain dan tentu tidak bisa diubah. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan diampuni kesalahannya,” terang Sekretaris Jurusan Teknik Sipil UMM Dr Ir Moh. Abduh ST MT IPM ACPE. ASEAN Eng. (Wildan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *