Final Test Bahasa Inggris Metode Playing: Dari Horor Menjadi Fun

0
143
santri Panti Putri At Taqwa Manukan Surabaya melakukan final test bahasa Inggris dengan metode playing. (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Ahad sore bakda Ashar (17/7/2022) tampak ketegangan, ketakutan, dan perasaan yang berdebar-debar dialami santri Panti Putri At Taqwa Manukan Surabaya. Hal itu dirasakan oleh seluruh santriwati tingkat SD dan SMP begitu guru pendamping Bahasa Inggris mereka, Titis, menyampaikan bahwa akan ada final test di tanggal tersebut.

Salah satu santriwati, Bias, sampai mengutarakan niatnya dan teman-temannya untuk menunda waktu final test tersebut karena merasa belum siap dan pengumumannya terlalu mendadak. Namun keinginan mereka tidak dikabulkan oleh sang guru.

Final test pun dimulai. Tampak sekali raut wajah para santriwati yang deg-degan dan cemas karena mereka takut tidak bisa menyelesaikan soal-soal Bahasa Inggris yang diberikan. Mulanya para santriwati heran dan bingung, “Kok final test diadakan di halaman asrama panti ya, bukannya di dalam ruangan lengkap dengan meja, lembar soal, dan ATK.”

Lantas, sang guru menjelaskan bahwa final test Bahasa Inggris ini dilakukan dengan metode “playing” yang seru dan menyenangkan. “Jauh dari kata horor yang membuat hampir sebagian anak-anak saat ujian merasa nervous, takut, dan akhirnya mereka melupakan semua materi pelajaran yang sudah dihafalkan sebelumnya,” kata Titis, sang guru bahasa Inggris.

Benar sekali. Dengan dilakukan sedikit inovasi metode pembelajaran seperti ini, hasilnya mereka lebih antusias, senang, dan yang terpenting mereka lebih interest lagi untuk menggali kemampuan dalam berbahasa Inggris yang notabene adalah sebagai bahasa internasional.

Salah satu santri, Maria, mengaku senang sekali dan tidak takut lagi dengan yang namanya ujian/tes. “Karena ternyata bisa dilakukan sembari bermain seru-seruan, tapi tetap serius mendengarkan dan mengerjakan setiap soal yang diberikan dengan benar,” kata santriwati At Taqwa itu.

Pihak panti pun berharap dengan sedikit perubahan metode belajar dari “horor menjadi fun” seperti ini bisa menjadi contoh yang baik bagi semua instansi pendidikan dalam memajukkan dunia pendidikan di Indonesia dan mencetak generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, jujur dan bertanggung jawab. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini