Surabaya, KLIKMU.CO – Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya ikut andil dalam penanganan korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak enam dokter muda diterjunkan untuk melayani masalah kesehatan ke lokasi pengungsian di Cianjur sejak 4 Desember 2022.
Dekan FK UM Surabaya dr H.M. Jusuf Wibisono Sp P(K) FCCP FIRS mengungkapkan, penanganan kesehatan korban bencana sejak fase tanggap darurat hingga fase rehabilitasi dan rekonstruksi amat penting. Upaya tersebut harus dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen.
“Penanganan masalah kesehatan korban bencana harus menjadi perhatian utama sejak bencana muncul. Oleh karena itu, kami menerjunkan dokter muda sebagai respons masalah kesehatan yang muncul di lokasi pengungsian korban. Kami bekerja sama dengan PWM Jatim untuk menerjunkan tenaga kesehatan di lokasi bencana,” ujar dr Jusuf kepada KLIKMU.CO, Rabu (7/12/2022).
Para dokter muda asal UM Surabaya diterjunkan bersama dengan RS Muhammadiyah yang dinaungi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim).
“Pemberangkatan relawan dokter muda ini betul-betul kami perhitungkan kebermanfaatannya. Saya bersama Ketua MDMC Jatim, Pak M. Rofi’i MT, selalu berkoordinasi dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengenai setiap hal yang dibutuhkan, salah satunya tenaga medis. Oleh karena itu, kami menerjunkan dua RS Muhammadiyah di Jatim beserta relawan dokter muda FK UM Surabaya,” kata dr Imam Suyuthi SpAn, wakil ketua MDMC Jatim yang juga merupakan direktur RS Muhammadiyah Gresik.
Muhammad Ramzi, salah satu dokter muda, menjelaskan bahwa pemberangkatan dokter muda didampingi oleh Jaringan RS Muhammadiyah Jawa Timur. Mereka berangkat menuju Cianjur dengan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok bersama RS Muhammadiyah Lamongan dan satu kelompok bersama RS Muhammadiyah Gresik.
“Alhamdulilah, kami berangkat dengan bekal yang cukup. Sebelum berangkat, kami mendapatkan pembekalan ilmu kebencanaan dari MDMC dan kami juga menyiapkan obat-obatan untuk korban bencana,” ujar Ramzi.
Sementara itu, dr M. Reza Utama MHPE, pembimbing relawan dokter muda, menjelaskan bahwa dokter muda yang terjun sudah memiliki bekal ilmu yang cukup. Sebelum pemberangkatan, pihaknya melakukan pembekalan untuk relawan dengan pelatihan penanganan pasien dalam kondisi bencana.
“Kami melakukan simulasi penanganan korban dalam berbagai kondisi medis yang sering ditemui. Sehingga relawan dokter muda siap untuk melakukan penanganan medis yang ditemui di lokasi bencana,” terang dr Reza. (AS)