Gelar Karya P5 SDM 26 Surabaya Angkat Potensi Herbal dan Bahan Pangan Lokal

0
10
Karya siswa SDM 26 Surabaya mengangkat potensi herbal dan bahan pangan lokal. (Dewi Kartika/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Dalam rangka pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SD Muhammadiyah 26 Surabaya mengadakan kegiatan yang melibatkan seluruh siswa dalam pengembangan dan inovasi bahan pangan lokal.

Projek ini menitikberatkan pada pembuatan bahan dasar temulawak, olahan kangkung, olahan bunga telang dan teh dari kulit buah yang diharapkan mampu menggali potensi dan menumbuhkan kecintaan terhadap bahan-bahan lokal asli Indonesia, Selasa (11/6/2024).

Acara yang berlangsung meriah ini diselenggarakan di lobby sekolah dengan dihadiri oleh siswa siswi kelas 1 hingga kelas 5 beserta wali kelas dan pendamping. Berbagai produk kreatif hasil karya siswa dipamerkan, menunjukkan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang bahan-bahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

Kelompok dari kelas 1 memfokuskan diri pada pengembangan teh kulit buah. Dengan mencampurkan berbagai kulit buah segar seperti kulit buah naga, buah jeruk dan buah manggis.

Dengan penuh perjuangan dan semangat siswa siswi kelas 1A, 1B dan 1C menciptakan minuman teh yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga penuh dengan rasa alami. Produk mereka dinamakan “Due Fruit Tea”.

“Saya belajar tentang cara mencampur buah-buahan yang berbeda untuk menciptakan rasa yang enak. Tehnya bisa diminum dingin atau hangat, tergantung selera,” kata Rayyan, salah satu siswa dari kelompok tersebut.

“Ini adalah cara yang menyenangkan untuk menikmati buah-buahan sehari-hari,” tutur Ustadzah Anis, salah satu guru.

Produk selanjutnya yakni dari kelas 2. Produk ini berhasil mencuri perhatian dengan produk minuman berbahan dasar temulawak. Mereka menamai produknya “Temulawak Sehat”.

Minuman ini dikemas dalam botol-botol kecil yang menarik dan dilengkapi dengan label informasi manfaat kesehatan temulawak, seperti peningkatan daya tahan tubuh dan pencernaan yang lebih baik.

Beraneka macam minuman yang berbahan dasar temulawak, kelas 2A membuat minuman temulawak madu, kelas 2B membuat minuman temulawak susu, sedangkan kelas 2C membuat temulawak lemon.

“Aku dan teman-teman belajar tentang cara membuat ekstrak temulawak. Kami juga menambahkan sedikit madu untuk memberi rasa manis alami,” ujar Mishal, salah satu siswa yang terlibat dalam projek ini.

“Prosesnya menyenangkan dan kami belajar banyak tentang manfaat rempah-rempah tradisional,” tambahnya.

Sementara itu, kelompok dari kelas 4 memfokuskan diri pada pengembangan minuman dari bunga telang. Tidak hanya minuman yang dipamerkan dalam projek P5 ini. Namun, juga ada pudding telang, minuman susu telang dan lain-lain.

Produk selanjutnya adalah dari kelas 5 menampilkan produk berbahan dasar bunga telang. Menampilkan olahan kangkung yang unik.

Dengan nama “Kangkung Crispy”, mereka mengubah sayuran yang biasa ditemukan di sawah menjadi camilan modern. Proses pembuatan Kangkung Crispy ini melibatkan penggorengan dengan lapisan tepung berbumbu yang renyah.

“Ide ini datang dari seringnya kami melihat kangkung di sekitar rumah. Kami ingin membuat sesuatu yang berbeda dan mudah disukai oleh anak-anak. Setelah beberapa kali mencoba, kami menemukan cara agar kangkung tetap renyah dan lezat,” tutur Vano, siswa kelas 5C.

Pengolahan bahan dasar kangkung ini merupakan suatu pengalaman pertama bagi mereka. Siswa kelas 5A dan 5C membuat keripik kangkung sedangkan kelas 5B dan 5D membuat cah kangkung.

Kepala SD Muhammadiyah 26 Yunita Puspitsari menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme dan kreativitas siswa dalam projek ini.

“Projek P5 ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar lebih dalam tentang bahan-bahan lokal dan cara mereka bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, siswa-siswi dapat menghargai dan mencintai kekayaan alam Indonesia,” ujarnya.

Dengan berakhirnya pameran ini, siswa-siswi SD Muhammadiyah 26 Surabaya tidak hanya membawa pulang pengetahuan baru tentang bahan pangan lokal, tetapi juga kebanggaan akan kemampuan mereka untuk berinovasi dan berkreasi.

Projek ini menjadi langkah awal dalam mengembangkan kecintaan terhadap kekayaan alam Indonesia dan mempromosikan gaya hidup sehat di masa depan.

(Dewi Kartika/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini