17 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
SekolahMu

Global Insight, Program Baru Smamita Dorong Siswa Berprestasi hingga Level Internasional

Edwin Yogi Laayrananta memberikan sambutan dalam kegiatan parenting Smamita. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Program Global Insight Smamita disampaikan dalam kegiatan parenting siswa kelas XI yang berlangsung di ruang Demokrasi lantai 2, Selasa (23/7/2024). Dalam parenting ini, SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) mengundang seluruh wali murid kelas XI.

Parenting Smamita dilaksanakan secara bertahap, mulai Selasa hingga Jumat. Dalam kegiatan tersebut, direktur, bagian kurikulum, dan juga bimbingan konseling SMA Muhammadiyah 1 Taman menjelaskan mengenai sejumlah program ke depan.

Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman Edwin Yogi Laayrananta MIKom menyampaikan bahwa program Global Insight Smamita menjadi semangat juang siswa-siswi Smamita.

“Ada yang sedikit baru dan berbeda sehingga perlu kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu wali murid yang sudah hadir pada kesempatan hari ini. Untuk mengetahui program sekolah ke depan. Selain itu, kita juga bersama-sama menyesuaikan terhadap aktivitas dan harapan tentang putra-putri kita nantinya,” tuturnya.

Edwin menjelaskan, jika dulu ada jurusan IPA dan IPS, tetapi tahun ajaran saat ini sedikit berbeda.

“Mungkin sebagian para wali murid masih ada yang bingung. Sebenarnya anak saya ini mau diarahkan ke mana?” ujarnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa sekolah akan melakukan aktivitas berjenjang untuk menghadirkan para wali murid.

“Nantinya kami akan ada undangan untuk wali murid supaya bisa hadir menuju ruang bimbingan konseling sekolah. Biar nanti kalau ada pertanyaan atau ada sesuatu yang kurang pas itu mampu dikomunikasikan dan itu jauh lebih intens sehingga pemanggilan akan secara berjenjang,” jelasnya.

Pertama, kaitannya dengan penjurusan. Yakni, anak-anak Smamita tidak berdasarkan IPA atau IPS. Tapi nanti kuliahnya mau ambil di penjurusan apa. Harapannya, setelah dari Smamita, apa yang menjadi pilihan atau diambil putra-putri akan menjadi fokus terkait dengan penjurusan program studi.

“Mengenai program penjurusan nanti anak-anak akan masuk kelasnya masing-masing yang sudah disesuaikan dengan penjurusannya. Memang kurikulum sedikit berganti-ganti dan kami menganggap ini sesuatu yang sangat penting. Sehingga putra-putri kita ini juga perlu kita cari tahu mengenai keinginannya dan apa harapan orang tua. Dengan begitu, sekolah bisa memfokuskan pada  satu arah yang pas,” tuturnya.

Selain itu, jangan sampai anak-anak dan orang tua menjadi sesuatu yang klasik. Sebetulnya antara siswa dengan orang tuanya itu harus klop.

Nah, jangan sampai kita di sekolahan ini juga menjadi bingung. Jangan sampai memaksakan anak untuk masuk jurusan yang dirasa anak itu tidak mampu. Tetapi, orang tuanya masih memaksakan seperti itu.

“Mohon maaf saya rasa ketika terlalu memaksa secara mental anak akan kasihan,” ujarnya.

Selain itu, pihak BK tidak menangani kasus anak yang berkaitan dengan kenakalan dan kedisiplinan anak. Terkait dengan hal itu, yang di lakukan di BK adalah melihat bagaimana ke depan anak-anak kita ini bisa menjadi satu keinginan besar dan menjadi harapan besar orang tua. Dengan begitu, aktivitas mereka ini lebih jauh beraktivitas antara komunikasi dengan orang tua, anak, dan sekolah.

“Selain itu, fokus sekolah kita terkait dengan global insight. Harapan kita adalah anak-anak punya daya juang baik tingkat nasional maupun tingkat internasional,” katanya.

“Terkait dengan pemfokusan anak dalam visi sekolah, kita sempat mendiskusikan untuk membentuk satu klub sains matematika dan fisika untuk bimbingan intensif,” jelasnya.

Tujuannya, anak-anak punya daya juang meskipun diambil dari sisi matematika dan fisika. Lalu, yang sosial kita memenuhi aktivitas kegiatan sosial anak-anak dengan membuat lab demokrasi yang nantinya akan digunakan anak-anak untuk diskusi dan presentasi.

“Harapan kita anak-anak bisa presentasi di hadapan dosen dan penguji karena tidak ada ujian nasional. Maka akan ada final project seperti ketika mahasiswa membuat tugas akhir. Itulah yang kita lakukan untuk sebagai pembiasaan sehingga aktivitas pembelajaran di sekolah juga terpenuhi,” tandas Edwin yang juga ketua Majelis Kader PCM Sepanjang.

(Nashiiruddin/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *