KLIKMU.CO, Surabaya – Panas terik yang menyengat siang hari itu di Kota Pahlawan tidak mengurangi semangat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Cabang SMA Muhammadiyah 10 Surabaya melakukan gowes. Bertajuk Gowes Trip Heroik, IPM SMAMX melakukan perjalanan bersepeda menyusuri jalan Kota Surabaya pada Selasa (15/8) dalam rangka semarak HUT Ke-78 RI.
“Kegiatan gowes para pelajar ini sebagai upaya mengenal nilai-nilai historis dari keteladan para pahlawan bangsa. Sehingga para pelajar harus belajar sejarah bangsa untuk mampu mengisi kemerdekaan bangsa dengan berbagai prestasi,” kata Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng Ustadz Azmi saat melepas 20 siswa kelas XI dan XII di kantor Sekretariat Cabang Genteng di Peneleh.
Azmi menambahkan, kemerdekaan yang sudah diraih 78 tahun itu butuh peran generasi muda untuk menguatkan kedaulatan dan menjaga persatuan.
“Kegiatan Trip Heroik menyambut HUT Ke-78 RI ini bekerja sama antara sekolah dan Persyarikatan Muhammadiyah Cabang Genteng bersama Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya,” tuturnya.
Ketua MPID PDM Surabaya Ustadz Andi Hariyadi yang didampingi Alfian (Sekretaris) dan Rudi (anggota) turut mengawal gowes dari rumah H.O.S. Cokroaminoto di Peneleh. Dilanjutkan ke museum dan makam dr Soetomo di Jalan Bubutan dan berakhir di rumah masa kecil Ir Soekarno di Kampung Pandean Surabaya.
Saat di rumah H.O.S. Cokroaminoto, Andi Hariyadi menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada para pelajar yang begitu tegar menyusuri jalan di siang yang panas ini. Itu bagian dari perjuangan yang harus ditumbuhkan.
“Sebagaimana H.O.S. Cokroaminoto yang mampu membangun dan menyadarkan anak bangsa untuk bangkit dari ketertindasan akibat penjajahan, dan dari perjuangan itu berakibat H.O.S. Cokroaminoto di penjara di Kalisosok Surabaya, yang juga pernah menjadi tahanan W.R. Soepratman, Ir Soekarno, dan KH Mas Mansur,” jelasnya.
“Saat di Museum dr Sutomo dijelaskan bagaimana hubungan persahabatan dan perjuangan antara dr Sutomo dengan KH Mas Mansur yang waktu itu sebagai Ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya. Dari interaksi dan diskusi tersebut dr Sutomo bergabung dalam gerakan Muhammadiyah untuk menginisiasi berdirinya layanan kesehatan masyarakat di berbagai tempat,” imbuh Andi.
Dari Museum dr Sutomo, peserta gowes menuju rumah masa kecil Ir Soekarno di Kampung Pandean yang sudah menjadi cagar budaya Pemerintah Kota Surabaya.
Andi kembali berkisah, masa kecil Soekarno seorang yang cerdas, jiwa kepemimpinannya begitu kuat, dari gemblengan saat kos bersama tokoh lainnya di rumah H.O.S. Cokroaminoto dan aktif mengikuti diskusi dan kajian kebangsaan dan keagamaan yang disampaikan KH Ahmad Dahlan, membuat Soekarno muda bersama KH Mas Mansur semakin sadar akan nasib bangsa yang terjajah untuk berjuang meraih kemerdekaan.
“Maka para pelajar sebagai generasi penerus perjuangan bangsa diharapkan mampu menjaga persatuan, jauhi permusuhan dan kita isi kemerdekaan bangsa dengan karya nyata,” tandasnya. (Andi/AS)