KLIKMU.CO – Guru dan wali murid SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) ikuti sosialisasi Masa Orientasi Orang Tua Siswa (MOOTS) 2024 melalui daring zoom pada Sabtu (27/7/24).
Acara ini merupakan agenda Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya yang diselenggarakan secara hybrid berpusat di SMP Kristen YBPK 1 Surabaya melalui daring via zoom. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 hingga selesai dengan mengusung tema “Surabaya Bebas dari Kekerasan di Lingkungan Sekolah”.
Menurut Dewan Pendidikan kota Surabaya Yuli Pornomo menjelaskan bahwa saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025 diharapkan baik guru dan orang tua memiliki misi yang sama yaitu sudah tidak ada lagi tindak perilaku perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
“Bapak Ibu guru, mari ciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan basmi sekarang juga aksi bullying di sekolah,” tuturnya.
Pada momen ini, dihadirkan juga seorang psikolog anak, Fitria Rachmawati SPsi yang menjelaskan cara pendekatan pada anak yang menyenangkan supaya anak bisa belajar dengan nyaman di sekolah.
“Bapak Ibu, sebisa mungkin harus menjadi sahabat anak yang punya power. Maksudnya, anak bisa dekat dan terbuka namun tetap taat pada aturan yang telah disepakati bersama,” tuturnya.
Psikolog anak tersebut juga menambahkan bahwa anak tidak akan mengingat apa yang orang tua ucapkan secara detail melainkan akan terus ingat apa yang dirasakan anak terhadap orangtua.
Sementara itu, kepala SD Muhlas Mursiah MPd sebelum acara zoom membuka sambutannya dengan memotivasi guru dan orang tua,
“Alhamdulillah hari ini sangat spesial, karena wali murid berkumpul bersama guru SD Muhlas dalam satu ruangan di acara MOOT 2024 Dinas Pendidikan Kota Surabaya,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kehadiran guru dan orang tua ini sekaligus mengenal lebih dekat para guru yang ada di SD Muhlas, baik wali kelas jenjang kelas I hingga jenjang kelas VI maupun para wakil kepala sekolah yang membidangi kurikulum, kesiswaan, koordinator ekstra kurikuler hingga guru mata pelajaran.
“Semoga keikutsertaan guru dan orang tua siswa SD Muhlas ini mampu menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bebas perundungan sehingga para siswa bisa belajar dengan rasa senang,” pungkasnya.
(Afiyah/Muri)
