Guru ibarat Pengawal Ideologi Muhammadiyah

0
43
Muhammad Choiruz Zimam (kiri) menyampaikan materi penguatan ideologi Muhammadiyah dalam raker Sekolah Kreatif Menganti. (Rawadan Reza Rachman/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti, Gresik, menggelar rapat kerja (raker) selama dua hari sejak Senin (1/7/2024) hingga Selasa (2/7/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang kelas 1 Butterfly. Peserta raker terdiri atas kepala sekolah, guru, dan karyawan.

Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi tentang penguatan ideologi Muhammadiyah. Materi tersebut disampaikan oleh anggota Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Muhammad Choiruz Zimam dengan tajuk “Bersama, Menggembirakan dan Menyalurkan Niat untuk Memajukan Sekolah Muhammadiyah”.

Di awal materinya, Zimam, panggilan karibnya, menyampaikan bahwa penting bagi warga Muhammadiyah untuk mengenal dan mempelajari ideologi Muhammadiyah, terutama bagi seorang pengajar.

“Guru itu bagaikan pengawal ideologi. Merekalah yang bertemu anak-anak didik setiap hari dan itulah kesempatan mengajarkan paham Muhammadiyah,” katanya.

Namun, dalam menyampaikan hal tersebut, seorang guru harus bisa menyesuaikan diri dengan siswa dan menggunakan kata-kata sederhana yang dapat dipahami oleh siswa. Hal itulah yang disebut Zimam sebagai seni berbahasa atau berkomunikasi.

“Oleh karena itu, guru harus banyak membaca sehingga memperkaya diksi yang akhirnya akan menyampaikan sesuatu yang baik untuk anak-anak,” imbuh Zimam.

Mempelajari ideologi Muhammadiyah bagaikan rambu-rambu lalu lintas. Rambu harus dipatuhi oleh pengguna jalan sehingga dapat selamat sampai tujuan.

Hal itu juga disampaikan Zimam untuk memberikan gambaran betapa pentingnya mempelajari ideologi Muhammadiyah.

“Sama seperti rambu, ideologi ini yang nantinya bisa mengantar kita ke gerbang surga,” kata Zimam.

Untuk memahami rambu-rambu tersebut, diperlukan niat untuk mencapai tujuan. Begitu pun bagi seorang guru. Mereka harus menata dan memantapkan niat dan tujuan datang ke sekolah untuk mendidik serta menyebarkan ilmu dan pemahaman Muhammadiyah.

Salah satu guru kelas II Melindha Dia Ayu SPd merasa pemaparan materi tersebut sangat dibutuhkan oleh guru Muhammadiyah.

“Pemahaman yang sangat penting bagi seorang guru karena kami belajar mengimbangi dan menyesuaikan dalam berkomunikasi sesuai lawan bicara, seperti dengan sesama guru, siswa, ataupun wali murid,” kata Mela, panggilannya.

(Rawadan Reza Rachman/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini