Guru Pencukur Paksa Rambut Siswi SMP di Lamongan Mencoreng Dunia Pendidikan

0
75
Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd Rohim Ghazali. (Dok Maarif Institute/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – Kasus pencukuran paksa 19 siswi SMP Negeri 1 Sukodadi, Lamongan, yang dilakukan salah satu guru hanya karena berjilbab tanpa dalaman kerudung menuai kecaman. Hal itu membuat dunia pendidikan tercoreng.

Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd Rohim Ghazali berpendapat, untuk sekolah negeri, jilbab memang tidak diwajibkan. Lalu, bagi siswi yang berjilbab, tidak ada keharusan caranya bagaimana dan modelnya harus seperti apa.

“Oleh karena itu, hukuman terhadap 19 siswi itu merupakan pelanggaran yang serius. Pelakunya harus diberi sanksi agar tidak melakukan perbuatan yang sama dan agar menjadi pelajaran penting bagi guru-guru yang lain,” ujarnya.

Rohim menyatakan, peristiwa ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, terutama para stakeholder pendidikan. Terlebih Menteri Nadiem Makarim yang getol mengampanyekan merdeka belajar.

“Pemberian sanksi terhadap siswa yang tidak layak mendapatkan sanksi, apalagi sanksi yang diberikan secara semena-mena, sangat bertolak belakang dengan prinsip-prinsip merdeka belajar yang antara lain menekankan pada penciptaan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan dengan melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra,” bebernya.

Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, perlu upaya yang serius untuk meningkatkan kapasitas guru dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip merdeka belajar. Selain itu, pengawasan terhadap pelaksanaan merdeka belajar perlu diintensifkan agar setiap proses belajar-mengajar di dunia pendidikan bisa dijalankan secara proporsional dan profesional.

“Lembaga pendidikan adalah investasi masa depan suatu bangsa. Di lembaga pendidikan, kader-kader bangsa dididik dengan baik agar kelak bisa menjunjung tinggi martabat bangsa dan negaranya,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, insiden tersebut terjadi pada 23 Agustus lalu. Saat itu, belasan siswi SMP Negeri 1 Sukodadi tidak mengenakan dalaman jilbab sehingga rambut mereka masih kelihatan. Oknum guru tersebut marah, kemudian mencukuri murid-muridnya. Kejadian itu berlangsung ketika anak-anak hendak pulang sekolah. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini