Haedar Nashir: Ritual Penyembelihan Hewan Kurban Merupakan Dekonstruksi Ruhaniah

0
36
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

KLIKMU.CO – Sebanyak apa pun harta, kekuasaan, dan segala kekayaan di dunia, sungguh kehilangan makna dan faedah manakala ditumpuk tanpa dijadikan amal shaleh.

“Ketika menghadap Allah di hari akhirat, apa yang hendak disetorkan dan menjadikan modal kita masuk surga?” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi merefleksikan Hari Raya Idul Adha, Senin (17/6/2024).

Karena itu, kata Haedar, setiap muslim jadilah hamba-hamba kekasih Allah yang rela berkorban untuk kebaikan hidup orang banyak agar hidup ini bermakna utama. Dasar dan pusat seluruh ibadah itu ialah pengabdian total kepada Allah yang berbasis tauhid.

“Mengesakan Tuhan yang membawa dampak profetik pada seluruh kehidupan setiap insan muslim yang menjalankannya. Agar manusia hidup tidak sekadar hidup sebagaimana habitat hewan dan tumbuhan. Namun hidup yang memiliki fondasi dan orientasi nilai yang luhur dan bermakna,” imbuhnya.

Haedar juga menjelaskan bahwa hidup hewan dan tumbuhan, meski sama-sama berfaedah, hanya mengikuti sunatullah lahir dan mat. Sedangkan manusia diberi tugas khusus yang bermakna sekaligus berfaedah, yakni beribadah (QS Adz-Dzariyat: 56) dan menjalankan kekhalifahan di muka bumi (QS Al-Baqarah: 30; Hud: 60).

Tujuannya agar hidup manusia selamat di dunia dan akhirat (QS Al-Baqarah: 201) untuk meraih ridha dan karunia Allah (QS Al-Fath: 29). Bukan hidup sekadar hidup untuk kemudian mati tanpa arti.

“Jika manusia sekadar hidup untuk memenuhi kepentingan indrawi seperti makan, minum, hasrat biologis, dan hal-hal duniawi semata, derajat kehidupannya belum memenuhi syarat sebagai insan fi ahsan at-taqwim,” ungkap Haedar.

Karena itu, Haedar menegakan bahwa momen Idul Adha dalam ritual penyembelihan hewan kurban sejatinya merupakan proses dekonstruksi ruhaniah secara total agar setiap muslim keluar dari belenggu hasrat-hasrat primitif menuju martabat insan mulia.

“Mari kita terus bermunajat kepada Allah agar pasca Idul Adha segenap muslim makin menjadi insan yang shaleh, yang mau berkorban dalam menunaikan kebajikan dan ketaqwaan. Seraya dengan itu insan beriman harus berani menjauhi yang buruk dan munkar agar kehidupan dilimpahi berkah Allah. Hidup di dunia ini sejatinya fana yang harus diisi dengan iman, ilmu, dan amal shaleh yang membawa keselamatan di akhirat kelak nan abadi,” tutur Haedar.

Haedar lantas mengajak untuk terus menanam benih-benih kebaikan dalam hidup yang tidak terlalu lama ini. Dengan demikian, ketika menghadap Allah sudah berbekal amal shaleh dan menutup lembaran hidup ini dengan husnulkhatimah.

“Kita tidak tahu kapan Allah mengambil ajal kita, karena hidup dan mati setiap insan sepenuhnya di tangan Allah. Jangan menunda-nunda waktu untuk berbuat kebaikan termasuk dalam berkurban karena kita sungguh tidak tahu ambang batas hidup ini,” jelasnya.

“Jadikan kehidupan ini penuh arti dengan fondasi iman, Islam, dan ihsan yang bermuara takwa guna meraih kebahagiaan di dunia akhirat dengan meraih surga jannatun na’im dalam rengkuhan ridha dan karunia Allah Yang Maha Rahman dan Rahim,” tandas Haedar.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini