Yogyakarta, KLIKMU.CO – Hanung Bramantyo berharap Muhammadiyah dapat menjadikan salah satu lembaga yang dimiliki, lembaga seni budaya, sebagai pusat kebudayaan. Hal itu disampaikan sutradara Indonesia tersebut dalam Rapat Kerja Pimpinan Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (10/6).
Menurut Hanung, banyak pusat kebudayaan seperti museum yang belum mengedepankan kemajuan infrastruktur sehingga masyarakat yang meminati semakin sedikit.
“Saya ingin pusat kebudayaan Muhammadiyah ke depan dapat bersinergi dengan sektor lain di bidang yang sama seperti film untuk meninggalkan kesan ketinggalan zaman,” ujar sutradara film Bumi Manusia tersebut.
Hanung juga menilai bahwa minat masyarakat untuk mengulik sejarah dan artefak semakin tinggi. Karena itu, sudah saatnya Muhammadiyah melebarkan sayap di ranah seni dan budaya, terutama melalui penerapan audiovisual.
“Bisa dimulai dari pengadaan workshop untuk masyarakat terkait pentingnya audiovisual dalam menunjang pemahaman seni dan budaya,” imbuh dewan pakar Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah itu.
Pria yang juga sutradara film Sang Pencerah ini pun berharap Muhammadiyah dapat memberikan perhatian khusus perihal seni dan budaya. Pasalnya, banyak juga karya dari seniman yang berasal dari Muhammadiyah, salah satunya Dwiki Dharmawan.
“Bahkan beberapa di antaranya merupakan alumni UMY seperti Yuda Kurniawan dan Ismail Basbeth yang sering melakukan workshop dengan saya,” ujarnya.
Terkait film Sang Pencerah, Hanung mengaku mendapatkan banyak bantuan dari Muhammadiyah dalam proses pembuatannya. Muhammadiyah telah memberikan banyak data dan berdiskusi dalam menyusun skenario agar mempunyai akurasi yang tepat dan sesuai dengan sejarah.
“Berkat dukungan ini, saya merasa film Sang Pencerah sudah mengubah paradigma bahwa film sejarah yang kurang diminati masyarakat berhasil dipatahkan melalui raihan jumlah penonton dan apresiasi masyarakat terhadap film Sang Pencerah,” tandasnya.
Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah Prof Gunawan Budiyanto mengungkapkan hal senada. Dia menginginkan lembaga ini sekaligus dapat menjadi media dakwah melalui seni dan budaya.
”Media yang di zaman sekarang sudah terbuka lebar, salah satunya adalah media sosial. Saya harap jika diselaraskan dengan seni dan budaya dapat menebarkan rahmat Islam ke seluruh masyarakat,” ujar pria yang juga Rektor UMY tersebut.
Dia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah sangat terbuka terhadap perkembangan seni dan budaya. (AS)