KLIKMU.CO – Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November nanti tidak dibiarkan berlalu begitu saja oleh SMP Muhammadiyah 7 Surabaya. Sekolahnya Para Pemimpin itu memperingatinya dengan berdonasi tanaman dan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah sekaligus menanam bibit tanaman yang mereka bawa dari rumah masing-masing.
Sehari sebelum kegiatan kerja bakti dan berdonasi tanaman dilakukan, para peserta didik mengikuti kegiatan kunjungan ke wisata Hutan Bakau Mangrove Wonorejo. Alhasil, dari kunjungan tersebut, para peserta didik mendapatkan edukasi tentang pentingnya makna sebuah pohon bagi kelestarian lingkungan atau alam.
Sekolah yang beralamat di Jalan Dupak Jaya V No 49-53 ini memang selalu memiliki terobosan baru dalam model atau kurikulum pembelajarannya. Kunjungan ke mangrove bukanlah kali pertama dilakukan. Sebelumnya Sekolahnya Para Pemimpin ini melakukan kunjungan-kunjungan ke tempat bersejarah atau wisata edukasi guna menghilangkan titik kejenuhan peserta didiknya supaya mereka tidak terpenjara oleh kuatnya pengaruh gadget atau game online.
Jumat (19/11/2021) sekitar pukul 08.30-10.30 Sekolahnya Para Pemimpin mengadakan kerja bakti dan bercocok tanam. Menurut Ustadzah Ninik Hariyati SPd selaku Kaur Sarana Prasarana, hal ini adalah untuk melatih jiwa cinta lingkungan dan melatih anak supaya ikut menjaga dan melestarikan lingkungan serta menjaga kesejukan dan kebersihan udara di sekitar lingkungan sekolah.
Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya Imam Sapari menuturkan, sebagai Sekolahnya Para Pemimpin sudah selayaknya anak-anak diajarkan untuk menjadikan diri mereka rahmatan lil alamin. Yakni, menjadi rahmat bagi seluruh alam. “Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan melibatkan mereka dalam sumbangsih atau berdonatur 1 anak 1 tanaman/pohon,” paparnya.
Rita Alif Zumaroh, SPd wali kelas 7 Amanah menambahkan, dengan adanya momen Hari Pohon kali ini, anak-anak disuruh membawa 1 anak 1 tanaman. Ada yang membawa tanaman toga dan ada yang membawa tanaman hias.
“Dan anak-anak saya kelas 7 Amanah membawa tanaman toga,” katanya. Contohnya, kunyit, serai, jahe, pohon zaitun dan sebagainya.
“Tanaman itu semua bisa dijadikan obat bahkan bisa menjadi rempah-rempah di dapur. Ternyata anak- anak banyak yang tidak tau manfaat tanaman yang dibawanya. Semoga setelah ini mereka bisa merawat sekaligus belajar,” katanya.
Calyla, siswi kelas 7 Amanah, juga mengatakan senang sekali dapat tugas membawa tanaman toga. Dia sempat bingung harus bawa tanaman apa. “Sampai searching macam-macam tanaman toga. Setelah itu saya bilang mama dan dibelikan pohon kunyit. Terus saya bawa ke sekolah. Di sekolah diajari cara menanam dan merawatnya. Jadi, sekarang kalau tiap pagi ke sekolah bisa sambil menyiram tanaman,” paparnya. (Dwi Nuryani/AS)