Hati-Hati! Keluarga Tak Harmonis, Anak Rawan Menjadi Pribadi Pembully

0
3
Keluarga tidak harmonis menjadi salah satu penyebab anak rawan menjadi pribadi pembully. (Ilustrasi usatoday.com)

Malang, KLIKMU.CO – Bullying atau perundungan merupakan masalah serius yang bisa terjadi di berbagai lini kehidupan. Perundungan juga menjadi satu di antara tiga dosa besar di dunia pendidikan selain kekerasan seksual dan toleransi.

Dampak tindakan ini memang sangat berbahaya bagi para korban. Salah satunya dapat menimbulkan rasa trauma.

Menurut Hudaniah SPsi MSi, dosen Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang menjadi pelaku bullying. Pertama, anak merasa tidak aman dan nyaman di rumah sendiri.

“Bisa saja rumah tersebut tidak mewadahi kebutuhan-kebutuhan untuk mencapai kebahagiaannya. Rumah yang banyak terjadi keributan bisa menjadi penyebab seseorang menjadi pelaku bullying,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hudan –sapaan akrabnya– menjelaskan, bullying merupakan cara bagi pelaku untuk mengekspresikan ketidaknyamanan dan ketidakberdayaannya di rumah. Biasanya, para pelaku melakukannya pada individu-individu yang mereka anggap lemah dan tidak berdaya.

Kedua, keinginan untuk mendapatkan power atau kekuasaan. Beberapa orang membutuhkan pengakuan dari lingkungannya, salah satunya dengan melakukan tindakan bullying kepada orang-orang tertentu.

Ketiga, karena balas dendam. “Keempat, untuk mendapatkan perhatian orang tua atau keluarga serta teman-temannya,” tuturnya.

Hudan melanjutkan, bullying ini dapat dihentikan dengan berbagai cara. Namun, dibutuhkan intervensi-intervensi yang menyeluruh, baik dari diri sendiri maupun pihak-pihak terkait seperti keluarga, sekolah, bahkan pemerintah.

Menurut Hudan, ada beberapa langkah untuk menghentikan perilaku ini. Pertama, mencari tahu alasan pelaku melakukan perundungan. Setelah diketahui, baru bisa dirancang penyelesaian-penyelesaian yang sesuai dengan penyebabnya. Namun, apa pun penyebabnya, tetap dibutuhkan kerja sama semua pihak seperti elemen sosial hingga pemerintah.

“Kerja sama semua pihak sangat vital. Dengan begitu, tidak ada lagi tempat yang memungkinkan terjadinya perundungan,” tambah Hudan.

Terakhir, dia berharap kasus bullying tidak terjadi lagi dan orang-orang dapat lebih aware terhadap tindakan-tindakannya. Apalagi melihat dampaknya yang luar biasa bagi psikologis korban maupun pelaku.

Korban akan mengalami tekanan psikologis yang tidak mudah hilang. Sementara itu, pelaku akan mendapatkan sanksi sosial yang cukup memberatkan.

“Semoga orang-orang lebih bisa menghargai kesejahteraan hidup bersama. Semoga ada penegakan aturan-aturan dan nilai-nilai moral kepada generasi muda. Sehingga tindakan bullying dapat ditekan sedemikian rupa,” ujar kepala UPT Bimbingan dan Konseling UMM itu.

(Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini