Oleh: Andi Hariyadi
KLIKMU.CO
Hijrah Rasulullah Muhammad SAW menjadi momentum yang berarti untuk penguatan spiritual dan sosial. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena memang saling berkaitan untuk memperkuat gerakan dakwah. Perintah untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah tersebut disambut Rasulullah SAW dengan cepat. Tidak ada keraguan, apalagi kekhawatiran.
Di sinilah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua untuk senantiasa memperkuat spiritual agar tetap tegar, tidak tergoyahkan ketika dihadapkan pada berbagai rintangan yang menurut perhitungan akal berpindah ke Madinah itu penuh risiko. Kekuatan kaum kafir Quraisy akan dengan mudah dapat menghabisi kaum muslim yang ada.
Ternyata Rasulullah SAW memiliki perhitungan strategi yang lebih akurat agar jejak perjalanan Rasulullah tidak terdeteksi. Dengan kekuatan doa dan keberanian dalam berjuang strategi yang dijalankan sehingga bisa sampai ke Madinah meski masih ada perburuan, tapi gagal di perjalanan.
Spirit hijrah Rasul dapat mengajarkan kepada kita untuk selalu menumbuhkan potensi diri. Yang selama ini terpisah direkatkan dan yang jauh didekatkan sehingga kelemahan yang ada menjadi kekuatan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imran 139: “Dan janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu beriman.”
Hijrah Rasulullah ke Kota Madinah sebagai awal membangun kota yang beradab, interaksi masyarakat dari berbagai latar belakang bisa dikelola secara konstruktif, yang semula cenderung bermusuhan berubah menjadi persaudaraan. Ada rasa aman dan damai.
Perubahan ini karena ada keteladanan dan kesungguhan untuk berkomitmen membangun peradaban yang lebih baik. Adanya kesadaran untuk saling membantu dan memberikan fasilitas serta memberikan akses dari kaum Anshar kepada kaum Muhajirin secara spontan merupakan sebagian dari keteladanan yang memperkuat persaudaraan.
Madinah menjadi model kota idaman, aman, dan kondusif. Masyarakatnya terpola keharmonisan. Maka dari prespektif ini menginspirasi kita untuk mampu mengembangkan dakwah yang lebih luas, baik dalam aspek ritual, sosial, dan kemanusiaan.
Kita begitu prihatin ketika fenomena kehidupan masih maraknya beragam kekerasan hingga pembunuhan, kehidupan yang kondusif menjadi destruktif. Permasalahan seperti ini semakin beratnya permasalahan yang ada. Maka spirit hijrah menambah wawasan dan menumbuhkan kesadaran serta menguatkan persaudaraan, cepat memberikan kepedulian.
Dakwah yang mencerahkan menuju kehidupan yang beradab harus terus dilakukan. Narasi interaksi sosial dan media sosial penuh kesantunan bukan permusuhan, hijrah untuk berfastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan), untuk berta’awun (saling menolong dalam kebaikan), untuk mengisi kehidupan dengan beragam amal shaleh. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1445 H. (*)
Kawasan Gunung Merbabu, Gunung Gajah, dan Gunung Telomoyo Salatiga
Andi Hariyadi, Ketua Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi PDM Surabaya