KLIKMU.CO – History Club SMA Muhammadiyah 1 Surabaya mengadakan kegiatan Outdoor Learning di Gedung Nasional Indonesia di Jalan Bubutan Surabaya pada Jumat (21/10). Pasalnya, sejak 19-21 Oktober 2022 di sana diadakan pameran Cross Musea bertema Bersama Pemuda Melestarikan Budaya.
Muhammad Miftahul Muslim, guru Ekstrakurikuler SMA Muhammadiyah 1 Surabaya, menjelaskan bahwa History Club di SMA Muhammadiyah 1 Surabaya bertujuan untuk memberikan pembelajaran sejarah yang interaktif dan mengedepankan keterlibatan langsung murid dalam proses pembelajaran sejarah.
“Saat kunjungan tersebut sempat bertemu Andi Hariyadi selaku Sekretaris Tim Penulis Sejarah Muhammadiyah Surabaya sehingga proses pembelajaran semakin interaktif dengan diskusi menggali nilai-nilai sejarah di museum Dr Soetomo serta di arena pameran museum,” paparnya.
Sementara itu, Andi Hariyadi menjelaskan, kehadiran para pelajar di arena pameran museum tersebut menunjukkan antusiasme generasi muda untuk belajar sejarah dan jangan sampai melupakan sejarah. Seperti Dr Soetomo yang begitu tulus berjuang untuk kemajuan bangsa.
Andi melanjutkan, Dr Soetomo dan KH Mas Mansur sebagai tokoh pergerakan bangsa yang berada di Surabaya mampu berkolaborasi dan saling mengisi untuk negeri ini. Keduanya telah memberikan teladan baik dalam bidang dakwah, kesehatan, dan pendidikan.
Dalam catatan sejarah awal perjuangan Muhammadiyah di Surabaya, kehadiran Dr Soetomo sangat berarti dalam membantu layanan kesehatan masyarakat. Dari kepedulian Dr Soetomo tersebut menginspirasi KH Mas Mansur selaku ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya yang dilantik oleh KH Akhmad Dahlan pada 1 November 1921, pada tahun tahun berikutnya mendirikan poliklinik kesehatan yang dimotori Dr Soetomo.
Selanjutnya, Andi menyampaikan pesan Dr Soetomo yang terpampang di sudut museum disebutkan, ”Di Indonesia tempat Kita, di sana tempat berjuang kita, di sana harus ditunjukkan keberanian, keperwiraan dan kesatriyaan kita, terutama sekali, kecintaan kita kepada Nusa dan bangsa, marilah kita bekerja disana, di tanah tumpah darah kita.”
Mifta menjelaskan, di antara anggota History Club yang turut hadir di pameran adalah Raka, Mustafa, Qoyim, Dani dan Farel. Mereka pun merasa senang mengikuti kegiatan Outdoor Learning.
“Karena dapat belajar dan melihat langsung benda benda peninggalan sejarah serta dapat penjelasan dari petugas yang ada. Sekalian bisa jalan-jalan sekalian belajar tanpa jenuh di dalam kelas,” pungkasnya. (Andi/AS)