HW SDM 9 Tetap Tegar Kemah di Tengah Hujan Badai dan Petir

0
105
Kegiatan Perkemahan Pandu Pengenal Hizbul Wathan SD Muhammadiyah 9 Surabaya yang berlangsung di Kebun Bibit Wonorejo (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Perkemahan Pandu Pengenal Hizbul Wathan SD Muhammadiyah 9 Surabaya yang berlangsung di Kebun Bibit Wonorejo, Jalan Raya Wonorejo, Rungkut, benar-benar membuat para siswa mempunyai mental yang tangguh, Selasa dan Rabu (6-7/2/24).

Bagaimana tidak. Dalam kegiatan itu, mereka tetap bersemangat meskipun sempat diterpa hujan badai dan petir di sela-sela acara.

Pembukaan berlangsung di halaman Camping Ground dengan cuaca masih terik. Selanjutnya, siswa dibekali materi mengenai pemasangan tenda. Setiap kelompok langsung bergegas memilih tempat untuk melakukan pemasangan tenda. Satu per satu tenda pun terlihat berdiri dan tentunya disambut keceriaan setiap regu.

Tidak berselang lama, cuaca mulai tidak bersahabat bersamaan dengan datangnya angin kencang. Hujan pun turun, semua siswa masuk ke dalam tenda untuk berteduh.

Meskipun hujan badai dan dibarengi dengan petir, sebagian siswa begitu tegar menghadapi cuaca ekstrem dengan cara berdoa dan sebagian lagi berjaga-jaga supaya tenda tetap aman dari genangan air.

Dalam acara penutupan, Kepala SD Muhammadiyah 9 Surabaya Yeni Ekowati SPd mengapresiasi siswa-siswi yang mengikuti kegiatan selama dua hari itu.

“Bagaimana kabarnya anak-anak tangguh SD Muhammadiyah 9, adakah yang kemarin waktu hujan lebat ingin pulang. Kangen ingin bertemu orang tuanya, kakaknya, atau kangen adiknya?” ujarnya.

Siswa pun menjawab secara bersamaan, “Tidak Bu.”

“Iya, inilah alam yang tidak pernah bisa kita prediksi sewaktu-waktu yang harus kita lalui. Maka dari itu, kita harus siap menghadapinya dengan cara memiliki jiwa yang tangguh dan tentunya tetap berdoa kepada Allah SWT,” ucapnya.

Siswa-siswi selesai melakukan pemasangan tenda Hizbul Wathan (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Yeni melanjutkan, meskipun hujan mengguyur sekitar 4 jam lebih, Perkemahan Pandu Pengenal Hizbul Wathan masih tetap berjalan. Ini sebuah pengalaman yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Tidak semuanya bisa merasakan pengalaman seperti ini.

“Anak-anakku yang hebat, kita selama dua hari satu malam meninggalkan rumah bahkan fasilitas yang sering kita rasakan di rumah. Tetapi, saya melihat semuanya menikmati bergembira bersama teman-temannya. Tentunya dengan tidur di dalam tenda akan mempunyai kenangan tersendiri. Bahkan mungkin di antara kalian juga ada yang baru pertama kali tidur di dalam tenda,” katanya.

Menurut dia, ini merupakan wujud rasa syukur kita atas ciptaan Allah SWT yang memberikan alam yang sangat luar biasa. Maka dari itu, kita harus menjaga dan melestarikannya. Paling tidak dengan cara membuang sampah pada tempatnya serta menjaga keseimbangan alam dengan memperbanyak penghijauan atau menanam pohon.

“Semoga pengalaman seperti ini menjadikan kalian lebih tangguh untuk menghadapi tantangan ke depan, khususnya siswa-siswi kelas 6 yang sebentar lagi akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya,” tandasnya.

Sebelum penutupan, seluruh siswa mendapatkan apresiasi berupa sertifikat tangguh dari SD Muhammadiyah 9 Surabaya.

(Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini