Ibarat Kaki yang Pincang, Kerja di Muhammadiyah tapi Enggan Jadi Pengurus

0
53
Dr Muhammad Sholihin di hadapan guru dan karyawan SD Musix dalam agenda peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gen Q Center. (Basirun/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin mengibaratkan kaki pincang bagi yang tidak mau menjadi pengurus Muhammadiyah, padahal bekerja di Muhammadiyah.

Hal itu disampaikan di hadapan para guru dan karyawan SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya (SD Musix) pada acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gen Q Center, Sabtu (17/8/2024).

Agenda  yang digagas oleh Majelis Dikdasmen PCM Wonokromo ini sengaja dibarengkan dengan peringatan HUT Ke-79 RI di kompleks Pendidikan Muhammadiyah Wonokromo.

“Pertama kali saya ucapkan selamat atas peletakan batu pertama Gedung Gen Q Center,” kata mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu mengawali ceramahnya.

Jika gedung ini sudah terwujud, lanjut dia, harus menjadi pusat dakwah dan menjadi pusat kekuatan Persyarikatan Muhammadiyah.

Menurut Sholihin, Muhammadiyah sampai saat ini konsisten sebagai organisasi yang kuat karena lima hal.

Pertama, prinsip keagamaan. Dalam hal beragama, warga Muhammadiyah tidak sekadar beragama, tetapi benar-benar memahami prinsip beragama. Kemudian jika sudah memahami diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Selanjutnya yag tidak kalah penting adalah mendakwahkan untuk orang lain,” ujarnya.

Kedua, prinsip ruhul jihad. Prinsip ini adalah jika sudah masuk Muhamamdiyah harus memiliki ruh untuk berjihad.

Jangan mau bekerja di Muhammadiyah, tetapi tidak mau menjadi pengurus di tempat tinggalnya. Dia mengibaratkan orang yang berjalan satu kaki alias pincang

“Kalau mau kerja di Muhammadiyah ya juga harus mau menjadi pengurus Muhammadiyah supaya tidak pincang,” guraunya.

Ketiga, prinsip berorganisasi. Menurutnya, kekuatan Muhamadiyah karena taatnya warga Muhammadiyah taat kepada pimpinan yang di atasnya. Termasuk taatnya guru kepada kepala sekolah.

“Guru tidak boleh semaunya sendiri. Juga demikian, jika guru sudah taat, jangan selalu dituntut segala macam,” katanya.

“Ajaklah guru-guru itu studi banding ke sekolah lain supaya guru-guru itu mau melakuan imitasi (meniru) dari sekolah yang sudah lebih baik. Kalau perlu ajak ke luar negeri,” imbuhnya membakar semangat.

Keempat, prinsip kiprah dakwah. Berdakwah itu tidak harus menjadi khatib atau penceramah, tetapi dengan memberikan teladan dalam berperilaku juga sudah berdakwah.

Kelima, kiprah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Dia menjelaskan bahwa semua Amal Usaha Muhammadiyah itu bertujuan untuk mempercepat tujuan Muhammadiyah.

Dia mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Pada penutup ceramahnya, dia memberikan pesan khusus. Yakni, AUM harus menjadi sarana kaderisasi karena sangat minim alumni dari sekolah Muhammadiyah yang mau terjun di Muhammadiyah.

Turut hadir pada acara ini Muhammad Jemadi SAg MA Wakil Ketua PDM Surabaya Bidang Dikdasmen dan Pendidikan Non-Formal, Pengembangan Olahraga dan Pembinaan Ortom; Dikky Syadqomullah MHES Ketua Dikdasmen PNF PDM Surabaya; serta pejabat pemerintah di Kecamatan Wonokromo. Mulai camat, lurah, ketua RW, dan RT.

(Basirun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini