Imunisasi PIN di SD Musix Dihadiri Langsung Istri Wali Kota Surabaya

0
136
Tim Polisi Sekolah dan Jurnalis SD Musix bersama Rini Indriyani, Bunda PAUD Kota Surabaya, dalam kunjungan Sub PIN putaran kedua Kota Surabaya. (Basirun/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya menerima tamu istimewa dalam kunjungan Sub PIN (Pekan Imunisasi Nasional) putaran kedua Kota Surabaya. Yakni, Bunda PAUD Kota Surabaya dan Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, Rabu (21/2/2024).

Rini Indriyani merupakan istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Wali Kota Surabaya tidak bisa hadir karena ada agenda ke Jakarta.

Kehadiran rombongan tersebut disambut hand buket warna pink diserahkan oleh Ghaitsa Nadwa Adzkiyah siswa kelas II-ICP dan tim polisi sekolah (polsek), student care, dan tim angklung dengan lagu Ikan Dalam Kolam.

Mendengar lagu yang dipopulerkan oleh El Corona Feat Muqadam ini, istri Eri Cahyadi tersebut seketika tersenyum. Pasalnya, lagu ini adalah kesukaan suaminya. Dia terlihat menikmati sajian anak-anak SD Musix dengan menggeleng-gelengkan kepalanya mengikuti irama alat musik tradisional angklung.

Selesai menikmati sajian musik tradisional angkung, sejenak Rini Indriyani menyalami para pemain angklung untuk selanjutnya diarahkan ke ruang imunisasi. Tanpa ada sambutan, dia langsung memberi imunisasi siswa kelas 1 dan 2. Siswa yang diimunisasi tidak kurang dari 150 anak.

“Bagaimana rasanya!” tanya Bunda Rini setelah meneteskan imunisasi sambil memberikan bingkisan.

“Kecut (asam), Bunda” jawab Annasya Sandrina Putri Ariesa, siswa kelas IA, disambut tawa para petugas dan para tamu.

Selanjunya, M. Abid Athafaris R. dari kelas kelas IA urutan berikutnya. Anak bertubuh tambun ini tanpa ragu dan takut langsung duduk di depan Bunda Rini dan tanpa diperintah langsung membuka mulutnya. Bunda Rini pun langsung meneteskan cairan imunisasi.

Pinter, Abid kelas 1 ya, bagaimana rasanya?” tanyanya.

“Manis, Bunda,” jawab Abid sambil mengangkat kedua jempol tangannya.

Berikutnya, Bunda Rini langsung memanggil dua anak sekaligus.

“Waduh… kalian bestie, ya?” candanya disambut anggukan oleh Fathimah Nabilah A. dan Faaten Syfiqo Z.

“Apa sih bestie, itu?” tanyanya singkat.

“Teman sampai tua,” jawab Faaten disambut gerrr.

Selanjutnya, Ketua TP PKK Surabaya meneteskan imunisasi kepada kedua anak itu secara bergantian. Lagi-lagi dia bertanya rasa cairan imunisasi. Kedua anak itu pun menjawab.

“Lho, cairannya sama, kok dirasakan berbeda-beda, ya?” candanya sambil tertawa. Para tamu yang ada ikut tertawa.

“Wah, ini pasti karena anak-anak selesai mengonsumsi makanan yang berbeda-beda,” ujarnya.

Setelah selesai mengimunisasi beberapa anak, ia segera meninggalkan ruangan karena harus lanjut kunjungan ke wilayah Kelurahan Kebraon.

“Maaf, Bunda, bisa minta waktunya sebentar” kata Nayla Aleyda Zahra Manopo, kelas VI-C, yang telah menunggu di luar telah mengenakan kostum rompi tertulis tim jurnalis SD Musix.

“Oh, iya silakan, ini tim jurnalisnya?” sambil menahan langkahnya.

Sebelum wawancara, mereka memperkenalkan diri bahwa Nayla Aleyda Zahra dan Gladys Xadiya Ariandi Gladys Xadiya Ariandi sebagai reporter, sedangkan Diana Putri Cahaya Bintang sebagai kamerawan.

“Silakan, ada yang bisa saya bantu?” tanya Bunda PAUD Kota Surabaya itu.

“Maaf, Bunda, apa sih PIN itu?” tanya Nayla.

“PIN itu adalah Pekan Imunisasi Nasional,” jawabnya singkat.

Selanjutnya, wanita kelahiran Papua ini menjelaskan secara gamblang bahwa PIN kali ini adalah PIN Polio khusus yang diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia. Karena kondisinya sangat genting, polio ini jenisnya berbeda. Polio jenis ini sudah ditemukan dua penderita, yaitu di Klaten dan di Madura. Mengingat Surabaya berdekatan dengan Madura, pelaksanaannya dilakukan secara serentak.

“Efek dari polio ini bisa mengakibatkan lumpuh dan tidak bisa disembuhkan, kasihan kan!” jelasnya.

Berikutnya, dia juga menjelaskan bahwa yang disasar program PIN ini adalah mulai dari umur nol tahun hingga delapan tahun kurang satu hari.

“Jadi kalau di SD ya kelas 1 dan kelas 2, ya,” tuturnya.

“Waduh saya menjadi takut, Bunda. Baiklah, kami ucapkan terima kasih atas penjelasannya, Bunda,” sambung Nayla.

“Ya, sama-sama. Selamat belajar dan semoga menjadi jurnalis hebat,” kata Bunda Rini sambil mengangkat jempolnya.

Turut hadir dalam agenda ini antara lain Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina didampingi Chandra Kusuma Wardani, Camat Wonokromo Maria Agustin, Kepala Puskesmas Wonokromo Dessy, Lurah Jagir Laksmi Suproborini, dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo Lukman Rahim.

(Basirun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini