KLIKMU.CO – Kegiatan in house training kembali diselenggarakan oleh SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) di lantai 2 Smamda Tower, Sabtu (24/8/2024). Mengangkat tema Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah, Smamda menghadirkan narasumber penulis buku P5 terbitan Erlangga, Ernika Sondang SHS SPd.
Kegiatan yang diikuti semua guru ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut serta evaluasi para guru Smamda mengenai kegiatan P5, yang telah mereka lakukan selama tiga tahun terakhir sejak 2021.
Kehadiran narasumber yang ahli di bidangnya turut memotivasi para guru Smamda untuk bisa menciptakan kegiatan P5 yang dapat diterapkan dengan baik untuk pengembangan karakter peserta didik.
“P5 berfokus pada pengembangan karakter, yang mengacu pada profil pelajar Pancasila,” ungkap Ernika Sondang Suci Hastuti Sinaga mengawali materinya.
Ia menjelaskan pentingnya pengembangan karakter untuk menyeimbangkan visi pendidikan nasional sehingga dapat yang menciptakan peserta didik yang memiliki karakter.
Menurut penulis asal Pekalongan itu, pengembangan karakter bisa dilakukan dengan menuangkan pada kegiatan yang bisa menghasilkan produk atau pemahaman berlanjut peserta didik. Harapannya, kegiatan P5 dapat membekali peserta didik kompetensi umum yang dijadikan sebagai life skill sebagai pengalaman untuk dijadikan peluang saat setelah lulus.
Kegiatan P5 tidak selalu menghasilkan produk. Ada juga berupa kegiatan yang dapat menumbuhkan pemahaman peserta didik. Jika produk kurang bagus, kata dia, tidak perlu memberi nilai yang jelek karena fokusnya ada pada pengembangan karakter.
“Karena kegiatan P5 tidak termasuk dalam kegiatan intrakurikuler, tapi termasuk dalam kegiatan kokurikuler. Jenis kegiatannya juga bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan di sekolah. Selain itu, bisa juga dengan melibatkan masyarakat agar peserta didik dapat berinteraksi dengan masyarakat,” tuturnya.
Menurut Waka Kurikulum Syuhada Ishak Abilio Gomes SPi MPdI, Smamda menjadi salah satu sekolah yang sudah membuat modul sendiri untuk kegiatan P5 dengan mengolaborasikan beberapa mapel.
”Selain itu, sudah punya tim penyusun modul untuk P5 yang disesuaikan dengan keadaan di sekolah,” tegasnya.
Dia menambahkan, sekolah yang mampu menciptakan modul ajar dan menentukan dimensi dan temanya sendiri masuk ke dalam tahap dan mahir dalam penerapan kegiatan P5.
“Seperti yang dikatakan narasumber menurut identifikasi yang dilakukan saat kegiatan IHT berlangsung,” katanya.
Fakhrial Ardiansyah Widodo SSos, salah satu peserta pelatihan, merasa terkesan dengan materi yang disampaikan oleh narasumber.
“Saya terkesan dengan in house training P5 ini,” ungkap guru sosiologi itu.
“Materi-materi yang disampaikan oleh Ibu Ernika Sondang SHS SPd sangat mendalam dan spesifik sesuai dengan kebutuhan kita saat mengajar,” imbuhnya.
Menurutnya, pemateri juga sangat berpengalaman sehingga saya dapat memahami informasi dengan cara yang mudah dipahami.
“Saya merasa lebih siap untuk menerapkan pengetahuan baru ini dalam kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab. Di akhir acara ada sesi ice breaking, yakni tepuk salut yang dipimpin oleh Hajjar Ekasari MPd.
(Dhea Rachma Safitri/AS)