13 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

IPM Kota Malang Sosialisasikan Pemilu kepada Siswa Muhammadiyah

Amirul Hayat memberikan sosialisasi pemilih pemula tingkat SMA sederajat. (Slamet Riadi/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Malang bekerja sama dengan KPU Kota Malang menyosialisasikan pemilu bagi pemilih pemula menjelang Pilkada Serentak 2024 yang digelar 27 November mendatang.

Bertempat di aula MA Muhammadiyah 1 Malang, Rabu (6/11/2024), sosialisasi ini dihadiri 50-an siswa perwakilan empat SMA sederajat dengan mengambil tema Transformasi Generasi: Pemilih Pemula untuk Demokrasi yang Bersih.

Ketua PD IPM Kota Malang Almas menjelaskan, generasi menentukan arah masa depan bangsa ini. Mereka memiliki peran penting dalam menentukan pemimpin. Meski satu suara, namun memengaruhi hasil dalam menentukan pemimpin.

“Teman-teman yang hadir di sini juga termasuk hasil pilihan karena tidak semua mendapatkan kesempatan hadir mewakili sekolah Muhammadiyah, baik SMKM 1, SMAM 1, SMKM 2, dan Mamumtaza,” ungkap mantan pengurus ranting IPM Mamumtaza itu.

Sementara itu, kepala Mamumtaza Akhmad Ari Wibowo menjelaskan, peserta yang nanti akan memilih hendaknya memperhatikan kualitas yang akan dipilih dan menggunakan hak dengan sebaik-baiknya.

Menurut pria yang juga mantan ketua IPM itu, pentingnya sosialisasi bagi pemilih pemula agar mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip pemilu yang luber dan jurdil.

Sementara itu, Amirul Hayat S Sos MSi sebagai pemateri utama menyampaikan bahwa di Indonesia, urgensi partisipasi pemilih pemula untuk bagaimana memastikan keberlangsungan demokrasi yang berkualitas.

Generasi muda sebagai pemilih pemula memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan politik yang bersih dan transparan. Namun, masih banyak pemilih pemula yang kurang memahami hak dan tanggung jawab mereka, sehingga mereka rentan terhadap praktik politik yang tidak etis.

“Oleh karena itu, perlu dilakukannya edukasi kepada pemilih pemula akan pemahaman yang mendalam tentang memilih dengan bijak, mengetahui kriteria pemimpin yang ideal, serta upaya bersama dalam memerangi korupsi dan politik uang,” tutur alumni Mamumtaza tahun 2007 itu.

Dengan pengetahuan tersebut, pemilih pemula tidak akan terjebak pada pilihan-pilihan yang hanya mengikuti pada pendapat terbanyak. Akan tetapi memiliki pilihan mandiri yang merupakan hasil dari pengamatan pribadi maupun sumber informasi yang kredibel.

(Slamet Riadi/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *