KLIKMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menyosialisasikan bahaya perundungan (bullying) dan rokok demi mewujudkan siswa bermental sehat. Sosialisasi pada kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) bertajuk Jiwa Sehat, Tubuh Kuat: Bebaskan Diri dari Bullying dan Rokok iniberlangsung di Masjid Nurul Ilmi, lingkungan Smamda, Senin (11/11/2024).
Acara ini diikuti seluruh siswa kelas 10, 11, dan 12. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Andi Maulida Rahmania MPsi Psikolog dihadirkan sebagai narasumber.
Acara diawali dengan pemberian ice breaking agar siswa lebih fokus mendengarkan materi.
Pertanyaan mengenai “mitos atau fakta” dari bullying dan rokok mengawali sosialisasi ini. Kemudian, pemateri menjelaskan definisi bullying dan rokok.
Setelah itu, pemateri meminta beberapa siswa maju dan kemudian memberikan beberapa pernyataan kasus. Siswa diminta menjawab apakah itu termasuk perilaku bullying. Jawaban siswa hanya berfokus pada bentuk bullying, tapi melupakan syarat dari bullying.
“Bullying itu perilaku agresif (menyerang) yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan menimbulkan cedera, kerugian, ketidaknyamanan secara fisik, sosial dan psikologis,” ucap Andi.
Karena itu, kata Andi, jika dilakukan hanya sekali tanpa sengaja, itu bukan bullying.
Siswa kemudian ditanya apakah mental mereka sehat? Siswa menjawab sehat.
Kemudian, pemateri meminta siswa tersebut maju. “Coba hitung berapa kali kalian mengambil napas dalam satu menit,” ucapnya.
Dimulai berhitung selama satu menit, ternyata banyak yang di atas 20 kali.
“Apa artinya? Apabila dalam satu menit mengambil napas kurang dari 20 kali, mental kalian sehat. Jika lebih, mental kalian kurang sehat,” ucap Andi.
Sosialisasi dilanjutkan dengan pemaparan mengenai dampak bullying dan merokok dalam kehidupan sehari-hari. Dampak perundungan yang terparah untuk korban adalah korban nekat untuk bunuh diri. Sebelumnya, korban mengalami keluhan fisik, perasaan sedih dan kesepian, kecemasan, perubahan pola makan, tidur, dan depresi.
Sementara itu, bahaya merokok untuk kesehatan di antaranya menimbulkan penyakit-penyakit seperti kanker, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
“Adanya perilaku bullying dan merokok merupakan indikasi adanya mental yang tidak sehat,” ucap Andi.
Lantas, bagaimana solusi agar memiliki mental yang sehat? Pertama, melakukan journaling dan count your blessing (hitung nikmat dari Allah yang kamu terima setiap hari). Kedua, peduli dan empati dengan orang-orang di sekitar.
Ketiga, tekun dalam menyelesaikan tugas. Keempat, terus belajar serta optimistis akan masa depan. Kelima, lebih sering olahraga dan melakukan aktivitas di luar. Terakhir, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di sesi tanya jawab, siswa bertanya kenapa banyak pelaku bullying tidak mau minta maaf? Andi menjawab bahwa pelaku bullying biasanya tidak menyadari bahwa mereka melakukan bullying.
Kedua, mereka gengsi untuk minta maaf karena merasa tidak perlu minta maaf kepada korban.
Siswa lainnya bertanya mengenai apa hubungan bullying dan rokok? Lalu, kenapa orang yang merundung melampiaskannya dengan merokok? Ada pula yang pertanyaan apa motivasi orang melakukan perundungan?
Pertanyaan itu dijawab secara tuntas oleh pemateri sehingga siswa dapat memahami dengan baik. “Menjauhi bullying dan rokok merupakan salah satu upaya untuk menjaga mental siswa tetap sehat,” ujar Andi menutup materi.
(Widya Dwi Kharismawati/AS)