8 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Jangan Ada yang Kumuh, Panti Muhammadiyah Harus Kelas Primer

Lima kepala LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah sedang dilantik Wakil Ketua PDM Surabaya M. Arif An. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya melantik lima kepala Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Pesantren Muhammadiyah se-Kota Surabaya Ahad (19/3).

Pelantikan itu berbarengan dengan kegiatan Tarhib Ramadhan 1444H yang dilaksanakan di perguruan Muhammadiyah Kemlaten, Jalan Kemlaten Baru Utara No 41-43 Kebraon, Kecamatan Karangpilang.

Kelima kepala LKSA Muhammadiyah yang dilantik adalah LKSA KH Mas Mansyur II Pabean Fahad, LKSA Muhammadiyah Pakis Heri Irwanto, LKSA Buya Hamka Simokerto Thoriq Mahmudin, LKSA Muhammadiyah Karangpilang Purnomo Adi Sugiarto, dan LKSA Muhammadiyah Gayungan Khoirun Nasihin. Kegiatan ini juga mengusung tema “Melejitkan Potensi Menuju LKSA Berkemajuan dan Mencerahkan Umat.”

Acara pun dihadiri oleh Ketua Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Ferry Yudi Antonis Saputra SHI MPdI, Wakil Ketua PDM Kota Surabaya HM Arif An SH, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr HM. Ridlwan MPd, Ketua MPKS Jawa Timur Drs Hudi Nurwulan MM, dan Sekda Surabaya Dr Ikhsan.

Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr HM. Ridlwan MPd merasa bangga terhadap LKSA Panti Pesantren Muhammadiyah kota Surabaya.

“Kami atas nama PDM Kota Surabaya merasa bangga terhadap geliat LKSA Panti Pesantren Muhammadiyah Kota Surabaya. Insya Allah Panti Muhammadiyah Surabaya ini akan kami perhatikan dengan sungguh-sungguh. Sehingga tidak ada panti yang kumuh, tidak ada panti yang terbelakang, tetapi panti harus kelas primer,” katanya.

“Mengasuh anak-anak panti itu sangat besar pahalanya, bahkan di dalam hadis nabi disebutkan bahwa kedekatan di akhirat di surga nanti seperti dua jari jadi sangat dekat. Sehingga kalau ada pengurus panti yang tidak memperhatikan santrinya, saya minta MPS langsung mengganti. Jangan dibiarkan pengurus panti itu tidak memperhatikan santrinya,” tegasnya.

Dia menambahkan, menjelang Ramadhan ini panti asuhan Muhammadiyah harus menyiapkan diri tidak hanya memenuhi kebutuhan makan, minum, sandang, pangan dan sebagainya. Tapi juga menyiapkan panti ini untuk menjaga kebersihan, kesucian, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana anak-anak nantinya dalam bulan Ramadhan itu benar-benar ditempa aqidahnya, akhlaknya, dan ibadahnya dengan sungguh-sungguh.

Ridlwan berharap selama satu bulan penuh pengurus panti asuhan Muhammadiyah memperhatikan dan meningkatkan dari segi fisiknya, kebersihannya, dan juga dari segi rohaninya.

“Program PDM selain pendidikan juga panti asuhan yang menjadi program rutinitas kami. Sehingga kalau ada pengurus yang kesulitan terkait dengan operasional dan sebagainya, bisa berkirim surat kepada PDM, bisa kami tempuh dari berbagai jalan. Bisa kita sinergikan dengan kampus dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya atau kita sinergikan dengan AUM yang memang sudah waktunya untuk memberikan subsidi,” bebernya.

Dia mengingatkan bahwa di Muhammadiyah tidak boleh besar sendiri, tetapi harus saling memberi saling bertaawun. Harus memperhatikan terkait dengan kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan anak-anak. Panti asuhan Muhammadiyah ini harus bisa memberikan pelayanan yang lebih. Benar-benar dilayani dengan baik dan diperhatikan dengan baik.

“Saya pikir panti asuhan juga bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya,” imbuhnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Surabaya banyak menyediakan berbagai jenis pelatihan berbagai jenis pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, dinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan bekal keterampilan terhadap anak-anak panti sangat penting.

“Insya Allah dengan kesungguhan dari bapak ibu pengurus panti dan juga warga Muhammadiyah terkait dengan bagaimana memberikan keterampilan anak panti sehingga bisa mandiri ini adalah bagian yang sangat penting,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya Dr Ikhsan SPsi MM mengatakan bahwa kita tahu semua sekolah Muhammadiyah itu sekolah swasta baik di Kota Surabaya. Tentu panti Muhammadiyah juga harus menjadi panti percontohan.

“Maka dari itu, dengan adanya pelantikan lima pengurus panti tentunya semua berharap bisa memberi tanggung jawab. Menjadi amal jariyah bersama Insya Allah pintu masuk surga terbuka dengan ngopeni anak yatim yang ada di panti,” tuturnya.

“Jangan sampai ada anak-anak yang terlantar karena Surabaya juga mempunyai banyak panti yang anak-anak tinggal di dalam maupun di luar. Kebijakan Ibu Kemensos itu lebih baik anak yatim ketika masih mempunyai keluarga bisa tinggal bersama keluarga seperti pamannya. Kalau tidak ada baru mungkin bisa masuk ke pati karena pola asuh itu memang lebih baik dengan keluarganya,” imbuhnya.

Ikhsan menambahkan, pemkot juga mempunyai program bagi anak yang tidak mampu seperti anak panti untuk bisa melanjutkan kuliah. Bisa mendapatkan beasiswa sepenuhnya dari pemkot baik SPP dan juga biaya hidup semua akan ditanggung sama pemkot hingga sampai selesai. Hal ini diharapkan bisa memotivasi anak-anak dan pengurus-pengurus lainnya.

“Program pengentasan kemiskinan itu dari pendidikan. Kalau pendidikan itu tuntas Insya Allah kemudian anak-anak itu bisa bekerja dan hidupnya lebih baik untuk memutus kemiskinan dari keluarganya. Tapi itu juga tidak menjadi satu-satunya. Karena selain itu, kita juga bisa menjadi pengusaha sukses,” pungkasnya.  (Nashiiruddin/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *